Intisari

Cara Berlindung dari Fitnah Dajjal

Para pembaca rahimakumullah,

Pada edisi lalu kita telah berbicara tentang makna Dajjal dan sifat-sifatnya. Demikian juga tentang tempat keluarnya dan sebab keluarnya Dajjal. Dimana keluarnya Dajjal merupakan tanda-tanda besar kiamat yang pertama sebagaimana yang dikatakan oleh al Hafizh Ibnu Hajar.

Maka pada edisi kali ini, kita akan menjelaskan tentang cara berlindung dari fitnah Dajjal. Telah kita ketahui bahwa fitnah Dajjal merupakan fitnah terbesar yang terjadi di muka bumi ini. Demikian itu karena Allah memberikan pada Dajjal hal-hal luar biasa yang memukau dan membingungkan akal.

Berlindung Dari Fitnah Dajjal

Seluruh Nabi pasti memperingatkan umatnya dari bahaya fitnah Dajjal. Demikian juga Nabi kita, Nabi Muhammad lebih keras lagi dalam memperingatkan umatnya dari bahaya fitnah Dajjal. Beliau merinci sifat-sifatnya, menyebutkan sepak terjang dan tipu dayanya, dengan penjelasan yang benar-benar nyata tak tersamarkan.

Di antara cara yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah :

1.  Berpegang teguh dengan Dinul Islam dan bersenjatakan iman.

Hendaknya seorang muslim mengenal Allah dengan Nama-Nama-Nya yang indah dan Sifat-Sifat-Nya yang Mulia. Allah Maha sempurna dari segala sisi. Sehingga ia mengerti bahwa Dajjal adalah manusia biasa, yang penuh kekurangan. Adapun berbagai keajaiban yang ada pada Dajjal, maka itu semata-mata dengan izin Allah sebagai ujian bagi manusia.

2.  Memohon perlindungan dari fitnah Dajjal, terutama di penghujung shalat.

Sebagaimana hadits dari shahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu :

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda (artinya), “Apabila salah seorang dari kalian bertasyahhud maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari empat hal dengan berdo’a :

اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dan dari adzab kubur, dan dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian, dan dari kejelekan fitnah al-Masih ad-Dajjal.” (HR. Muslim: 588).

3.  Menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir dari Surat al-Kahfi.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda (artinya), “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat dari awal surat al-Kahfi, maka dia akan dijaga dari Dajjal.” dalam riwayat lain : “dari akhir surat al-Kahfi.” (HR. Muslim: 809).

4.  Tinggal di Makkah atau Madinah.

Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam (artinya), “Tidak satu negeri pun kecuali dimasuki oleh Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah.Tidak satu lorong pun kecuali ada sejumlah malaikat berbaris menjaganya. Kemudian Madinah akan bergoncang sebanyak tiga kali, maka Allah keluarkan semua orang kafir dan munafiq.” (HR. al-Bukhari 1881, Muslim 2943).

5.  Menjauh darinya ketika Dajjal benar-benar telah keluar.

Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda (artinya); “Barangsiapa mendengar Dajjal (telah keluar) maka hendaknya ia menjauh darinya. Sungguh demi Allah, ada seseorang yang mendatanginya dalam kondisi dia yakin dirinya adalah seorang mukmin, ternyata akhirnya dia pun mengikutinya. Karena (kuat)nya syubhat-syubhat yang ia (Dajjal) tebarkan.” (HR. Abu Dawud 4319).

6.  Barangsiapa yang terpaksa berjumpa dengan Dajjal, hendaknya ia mendatangi sungai yang ia lihat sebagai api.

Nabi Shalallahu’ Alaihi wa Sallam bersabda (artinya), “Sungguh aku benar-benar lebih tahu apa yang dibawa oleh Dajjal daripada dia (Dajjal sendiri). Bersamanya ada dua sungai mengalir. Salah satunya secara pandangan mata terlihat sebagai air yang putih. Adapun yang kedua dalam pandangan mata terlihat sebagai api yang menyambar-nyambar. Maka apabila salah seorang berjumpa dengan Dajjal, maka hendaknya ia mendatangi sungai yang ia lihat sebagai api. Pejamkanlah mata, dan hendaknya dia merundukkan kepalanya, kemudian minum darinya, karena sesungguhnya itu adalah air yang dingin.” (HR. Muslim 2934).

7.  Banyak-banyak mengingat Dajjal, agar waspada darinya. Sebagaimana hadits (artinya), “Tidak akan keluar Dajjal sampai umat manusia lupa dari mengingat (bahaya)nya, dan sampai para imam meninggalkan peringatan tentangnya di mimbar-mimbar.” (HR. Ahmad 16667, dihasankan sanadnya oleh Ibnu Katsir ).

Orang-orang Yang Mengingkari Dajjal

Kelompok Khawarij, Mu’tazilah, dan Jahmiyyah mengingkari keberadaan Dajjal. Demikian pula, pada masa ini muncul tokoh bernama Muhammad Abduh mengingkari Dajjal.

Sebagaimana dinukil oleh muridnya yang bernama Muhammad Rasyid Ridha, “Dia (Muhammad Abduh) berpendapat bahwa Dajjal merupakan simbol tentang berbagai khurafat, kedustaan, dan kejelekan.”

Demikian pula, Muhammad Rasyid Ridha sendiri mengingkari berbagai keajaiban dan keluarbiasaan pada Dajjal. (Tafsir al-Manar 3/317. Lihat Asyratussa’ah hal. 246-247).

Tentu ini sangat disayangkan. Mereka tidak memiliki landasan dalam hal ini kecuali semata-mata logika akal dan hawa nafsu!!

Tentang mereka ini, Rasulullah Shalallahu’Alaihi wa Sallam bersabda (artinya),

“Ketauhilah, bahwa akan muncul setelah kalian kaum yang mendustakan hukum rajam, Dajjal, Syafa’at, adzab kubur, dan adanya kaum yang dikeluarkan dari api neraka setelah terbakar kulit mereka.” (HR. Ahmad I/23, dishahihkan oleh asy-Syaikh Ahmad Syakir).

Wallahu a’lam bish shawab.

Baca Selengkapnya di : https://buletin-alilmu.net/al-masih-ad-dajjal-2-fitnah-terbesar-sepanjang-sejarah-beriman-terhadap-hari-akhir-6/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca Juga
Close
Back to top button