Intisari

Amalan-Amalan yang Disyariatkan di Bulan Sya’ban

Para pembaca yang berbahagia.

Bulan Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam penanggalan hijriyah dan merupakan salah satu bulan yang mulia dalam islam.

Amalan apa yang disunnahkan di bulan Sya’ban ?

Amalan yang disunnahkan pada bulan Sya’ban adalah banyak melakukan puasa sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Namun yang perlu kita perhatikan dalam hal ini adalah tidak boleh mengkhususkan untuk berpuasa pada hari-hari tertentu baik di awal, pertengahan (Nishfu Sya’ban) atau akhir bulan, dikarenakan Rasulullah tidak pernah mengkhususkannya.

Mengapa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tidak menyempurnakan puasa satu bulan penuh pada bulan Sya’ban?

Al-Imam Sirajuddin Ibnul Mulaqqin asy-Syafi’i rahimahullah menjawab,

“Yaitu agar jangan sampai orang menyangka banhwasannya puasa pada bulan tersebut hukumnya adalah wajib sebagaimana bulan Ramadhan .”
(at-Taudhih, juz 3, hlm 443).

Hikmah Puasa Sya’ban

Para ulama telah menyebutkan hikmah dari banyaknya puasa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada bulan Sya’ban, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Al-Imam asy-Syaukani rahimahullah menyebutkan dalam kitab Nailul Authar juz 4, hlm. 331, bahwa hikmah yang lebih tepat dalam hal ini adalah karena bulan Sya’ban adalah bulan yang dilalaikan oleh manusia sebagaimana disebutkan dalam hadits Usamah ketika bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Shahabat Usamah bin Zaid Radhiallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :

“Wahai Rasulullah aku melihat engkau lebih banyak melakukan puasa (sunnah) pada bulan Sya’ban dibandingkan bulan-bulan lainnya”.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Itulah bulan yang manusia lalai darinya yaitu bulan antara bulan Rajab dengan Ramadhan, dan itu adalah bulan dimana di dalamnya amalan-amalan diangkat kepada Rabbul ‘Alamin. Dan aku ingin amalanku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.”
(HR, an-Nasa’i no.2357, hadits ini hasan bisa dilihat dalam Shahih wa Dha’if Sunan an-Nasa’i juz 6, Hlm 1).

2. Al-Imam Sirajuddin Ibnul Mulaqqin asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Dan Rasulullah mengkhususkan bulan Sya’ban dengan banyak berpuasa dikarenakan pada bulan tersebut amalan-amalan hamba diangkat kepada Allah.”
(at-Taudhih, juz 13, hlm.442).

Amalan bulan Sya’ban yang tidak disunnahkan

Di antara kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh sebagian manusia pada bulan Sya’ban dan dianggap sebagai suatu bentuk ibadah namun tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam adalah mengkhususkan malam nishfu Sya’ban ( tanggal 15 Sya’ban) dengan mengadakan perkumpulan, meramaikan malam tersebut dan melakukan shalat berjama’ah pada malam tersebut serta berpuasa pada keesokan harinya.

Para ulama telah mengingkari kesalahan-kesalahan ini di dalam kitab-kitab mereka, diantaranya adalah para ulama dari kalangan Madzhab Syafi’iyyah:
1. Ibnu Hajar al-Haitami asy-Syafi’i
2. Al-Imam an-Nawawi asy-Syafi’i
3. Al-Imam Sirajuddin Ibnu Mulaqqin asy-Syafi’i
4. Al-Hafizh Zainuddin Abul Fadhl al-‘Iraqi asy-Syafi’i.

Jadi kesimpulannya bahwa semua hadits yang menyebutkan tentang keutamaan meramaikan malam nishfu Sya’ban dengan shalat atau yang lainnya dan berpuasa pada siang harinya tidak ada satupun yang shahih yang dapat dijadikan pegangan untuk beramal.

Wallahu a’lam bish shawab.

Baca selengkapnya di : https://buletin-alilmu.net/saat-kita-berada-di-bulan-syaban/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca Juga
Close
Back to top button