Hukum Menyerahkan/Memberikan Zakat Kepada Kerabat Dekat Seperti Saudara Kandung, Paman, dan Bibi

Sebuah pertanyaan diajukan kepada Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah tentang hukum menyerahkan zakat kepada kerabat terdekat seperti saudara/saudari kandung, serta paman dan bibi, dimana kondisi mereka dalam keadaan miskin.
Beliau rahimahullah menjawab,
“Tidak mengapa bagi seorang pria atau wanita untuk menyerahkan atau memberikan zakatnya kepada saudaranya atau saudarinya yang miskin, serta paman dan bibinya yang miskin serta seluruh kerabat lainnya yang miskin.
Hal ini berdasarkan keumuman dalil. Bahkan memberikan zakat kepada mereka bernilai sedekah dan shilah (menyambung tali silaturrahim), sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
الصدقة في المسكين صدقة وفي ذي الرحم صدقة وصلة
“Sedekah kepada orang miskin bernilai sedekah, dan (sedekah) kepada kerabat (yang miskin) benilai sedekah dan shilah (menyambung tali silaturahim).”¹
(Sedekah kepada kerabat tersebut) berlaku selain kepada kedua orang tua dan terus ke atas (kakek/nenek), serta kepada anak-anak laki dan anak-anak perempuan dan terus ke bawah (cucu), dimana zakat tidak diberikan kepada mereka (kedua orang tua dan terus ke atas, serta anak dan terus ke bawah) walaupun mereka miskin. Bahkan menjadi keharusan bagi seseorang untuk memberi infak kepada mereka dari hartanya bila dia memiliki kemapuan harta, dan tidak didapati ada yang menanggung nafkah mereka selain dia.² (UAJFR).
—————
¹Diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad al-Madaniyyin, hadits Salman bin Amir nomor 15794, dan An-Nasa’i dalam Az-Zakat Bab ash-Shadaqah ‘alal Aqarib nomor 2582.
²Majmu’ Fatawa wa Maqalat asy-Syaikh bin Baz 14/301.
———————————————————
https://binbaz.org.sa/fatwas/6725/%D8%AD%D9%83%D9%85