Buah dari Mengingat Kematian dan Hukum dari Melalaikannya
Kematian adalah sesuatu yang pasti akan dirasakan oleh setiap yang berjiwa, kita di perintahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk sering mengingat kematian.
Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
” أكثروا ذكر هادم اللَّذات: الموت”.
“Perbanyaklah oleh kalian mengingat penghancur kelezatan-kelezatan: al maut (kematian).” (HR. Tirmidzy dan beliau meng-hasan-kannya).
Imam Al Qurthuby rahimahullah berkata:
Barang siapa yang banyak mengingat kematian maka akan termuliakan dengan tiga perkara ini :
1. bersegera dalam bertaubat
2. Merasa cukup pada hati dengan rizki yang sedikit.
3. Semangat dalam beribadah.
Barangsiapa yang melupakan kematian maka akan dihukum dengan tiga perkata ini:
1. Menunda-nunda taubat
2. Tidak ridha dengan rizki yang sekedar memenuhi kebutuhannya
3. Malas beribadah.
Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
كُلُّ نَفۡسࣲ ذَاۤىِٕقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ
Artinya: Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. (QS. Ali ‘Imran : 185).
Setiap manusia sudah ditentukan kapan ajalnya akan tiba, jika sudah tiba ajalnya maka tidak akan bisa ditangguhkan, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan ajalnya akan tiba.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلࣱۖ فَإِذَا جَاۤءَ أَجَلُهُمۡ لَا یَسۡتَأۡخِرُونَ سَاعَةࣰ وَلَا یَسۡتَقۡدِمُونَ
Artinya: “ Tiap-tiap umat memiliki (ajal) batas waktu. Apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS. Al-A’raf: 34).
Jangan sampai kita hidup di dunia ini lalai dan lupa untuk beramal shalih sehingga akan menyesal ketika ajal menjemput. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menceritakan kondisi orang-orang pendosa lagi lalai di dunia ini dan sibuk dengan dunianya, lupa terhadap akhiratnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَلَوۡ تَرَىٰۤ إِذِ ٱلۡمُجۡرِمُونَ نَاكِسُوا۟ رُءُوسِهِمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ رَبَّنَاۤ أَبۡصَرۡنَا وَسَمِعۡنَا فَٱرۡجِعۡنَا نَعۡمَلۡ صَـٰلِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
وَلَوۡشِئۡنَا لَـَٔاتَیۡنَا كُلَّ نَفۡسٍ هُدَىٰهَا وَلَـٰكِنۡ حَقَّ ٱلۡقَوۡلُ مِنِّی لَأَمۡلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ ٱلۡجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ أَجۡمَعِینَ
Artinya: “ (Alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan amal saleh. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin.
Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami berikan kepada setiap jiwa petunjuk (bagi)nya, tetapi telah ditetapkan perkataan (ketetapan) dari-Ku, “Pasti akan Aku penuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia bersama-sama. “
(QS. As-Sajdah : 12-13).
والله أعلم بالصواب