Tempat yang Paling Dicintai dan Dibenci Oleh Allah
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
أَحَبُّ الْبِلاَدِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلاَدِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا.
“Tempat yang paling dicintai oleh Allah adalah masjid-masjid dan tempat yang paling dibenci oleh Allah adalah pasar-pasar.” (HR. Muslim no. 671).
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah berkata : “Masjid-masjid merupakan tempat yang paling Allah cintai karena sebagai tempat berdzikir, menunaikan shalat, membaca Al-Qur’an dan selainnya dari manfaat agama serta dunia.
Oleh karenanya, mencurahkan harta untuk Masjid termasuk seutama-utama penyaluran. Karena mencurahkan harta untuk Masjid termasuk shadaqah jariyah.
Hal itu lebih utama dibandingkan seorang menyumbangkan sepertiga hartanya untuk berkurban, memberi makan malam, atau yang semisalnya.
Apabila seorang menyumbangkan sepertiga hartanya untuk membangun Masjid, maka lebih baik.
Demikian itu, karena menyumbangkan harta untuk masjid-masjid merupakan shadaqah jariyah yang terus mengalir, shadaqah yang bersifat kemaslahatan umum.
Kaum muslimin bisa memanfaatkan masjid-masjid, baik orang-orang yang shalat, para penuntut ilmu, ustadz-ustadz, dan orang-orang yang berteduh saat cuaca dingin atau panas.
Adapun pasar-pasar, sesungguhnya tempat tinggalnya para setan. Mereka berkembang biak, menancapkan panji dan mendirikan tempat tinggalnya di pasar-pasar -perlindungan hanya dari Allah -.
Oleh karenanya, pasar-pasar menjadi tempat yang paling Allah benci.”
Sumber : Hadits no. 1841 dalam kitab Syarh Riyadhus Shalihin Ibnu Utsaimin, jilid 4 hlm. 391 cetakan Dar Ibnul Jauzi Kairo