Audio: Kemerdekaan Hakiki
Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullah berkata,
“Sesungguhnya tauhid yang murni apabila terealisasi dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat, maka akan di dapatkan darinya buah yang paling manis, di antara buahnya adalah:
Memerdekakan manusia dari perbudakan/penjajahan dan ketundukan kepada selain Allah ‘Azza wa Jalla, dan kemerdekaan dari ketundukan kepada makhluk yang tidak mencipta apapun bahkan merekalah yang di ciptakan oleh Allah, dan mereka tidak punya kuasa atas diri mereka untuk menolak mudharat dan memberi manfaat, dan mereka tidak punya kuasa pula untuk mematikan, menghidupkan dan membangkitkan.
Maka tauhid, memerdekakan manusia dari segala bentuk perbudakan/penjajahan, kecuali penghambaan diri kepada Tuhannya yang telah menciptakannya dan menyempurnakan penciptaannya.
Dan tauhid itu pula memerdekakan akalnya dari segala macam khurafat dan ilusi-ilusi,
Dan memerdekakan hatinya dari ketundukan dan kerendahan serta penyerahan diri kepada selain Allah.
Dan memerdekakan hidupnya dari kendali para fir’aun dan tuhan-tuhan selain Allah, serta memerdekakannya dari kendali para dukun dan orang-orang yang menjadikan dirinya sebagai tuhan atas hamba-hamba Allah.
Oleh karena itu, para tokoh kesyirikan dan para thaghut jahiliyah berusaha memerangi dakwah para nabi secara umum dan dakwah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam secara khusus, karena mereka tahu bahwa makna kalimat __”la ilaha illallah”__, berisi deklarasi umum terhadap kemerdekaan manusia, dan penggulingan terhadap singgasana-singgasana dusta orang-orang yang sombong, dan meninggikan kehormatan dahi kaum mukminin yang tidak akan pernah sujud kecuali hanya kepada Allah penguasa alam semesta.”
Minhaj al-Firqatin Najiyah wat Thaifah al-Manshurah hlm. 35-36
