Khusus

Mencermati Fatwa Ulama Arab Saudi seputar Radikalisme dan Terorisme

Edisi: 13 || Tahun 1439 H

Tema: KHUSUS

Kerajaan Arab Saudi kerap mendapat tuduhan dan stigma negatif sebagai negara radikal dan sumber terorisme. Padahal Arab Saudi termasuk negara paling besar peranannya dalam memperjuangkan Islam dan kaum muslimin dalam tataran dunia internasional.

Pemerintah Arab Saudi sangat besar perannya dalam memerangi radikalisme dan terorisme. Demikian pula ulama-ulama Ahlus Sunnah di Arab Saudi adalah termasuk yang paling keras penentangannya terhadap radikalisme dan terorisme.

Para ulama tersebut antara lain, asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz, asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, asy-Syaikh DR. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, asy-Syaikh Shalih al-Luhaidan, asy-Syaikh DR. Rabi’ bin Hadi al-Madkhali, dan masih banyak lagi lainnya. Semoga Allah merahmati dan melindungi mereka.

Mereka adalah para ulama Salafy, karena senantiasa merujuk kepada salafush shalih dalam berbagai aspek, baik dalam akidah, ibadah, akhlak, maupun metodologi (manhaj). Demikian pula dalam fatwa-fatwanya. Para ulama Salafy tersebut sepakat, bahwa radikalisme dan terorisme bukan bagian dari Islam.

Berbagai aksi teror, baik: peledakan, bom bunuh diri, pembunuhan senyap, revolusi/kudeta/pemberontakan, dan lain-lain, itu semua bukan jihad. Sebaliknya itu adalah tindak perusakan di muka bumi, aksi kejahatan dan kriminal. Pelakunya harus dihukum berat sesuai ketentuan syari’at Islam.

Para ulama tersebut juga sangat keras dan tegas dalam menentang kelompok-kelompok radikal/teroris dan tokoh-tokohnya. Allah berfirman, “Dan apabila ia berpaling (dari engkau), ia berjalan di bumi untuk melakukan kerusakan padanya, serta merusak tanam-tanaman dan binatang ternak. Sedangkan Allah tidak menyukai kerusakan.” (al-Baqarah: 205)

Sikap Tegas Para Raja Arab Saudi

Sebelum menyebutkan fatwa para ulama Arab Saudi, berikut ini sikap tegas para raja Arab Saudi terhadap terorisme dan radikalisme:

1. Raja Fahd bin Abdul Aziz

“Kami tegaskan kembali, sikap tegas Kerajaan Arab Saudi dalam menolak terorisme dengan segala tampilan dan bentuknya. Sikap ini bersumber dari akidah Islamiyah dan upaya serius Arab Saudi yang berkesinambungan dalam memerangi terorisme.”

2. Raja Abdullah bin Abdul Aziz

“Sungguh Arab Saudi mengutuk keras terorisme dengan segala bentuknya. Maka Arab Saudi mengajak untuk memangkas sebab-sebabnya, membersihkan lingkungan yang tumbuh padanya terorisme tersebut dan memberikan hukuman berat terhadap para pelakunya. Juga mengajak masyarakat dunia bekerja sama untuk mencabutnya hingga ke akar-akarnya.”

3. Raja Salman bin Abdul Aziz

“Pemerintah Arab Saudi sangat menaruh perhatian dengan segala upayanya demi terciptanya kedamaian dan kebaikan bagi negara-negara Islam dan dunia secara keseluruhan.” “Saya menyeru pimpinan umat Islam untuk merapatkan barisan demi terciptanya persatuan dan mencari solusi bersama dari konflik berkepanjangan di antara umat Islam.” “Tidak ada jalan lain untuk keluar dari kubangan persoalan ini (radikalisme dan terorisme), kecuali dengan kembali kepada ajaran Islam dan memperkuat persatuan dan kesatuan umat Islam.”

Beberapa Contoh Fatwa Ulama-Ulama Salafy

Terkait peristiwa peledakan/teror yang terjadi di Riyadh, Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz berfatwa, “Tidak diragukan bahwa peristiwa ini sangat jahat, sangat mungkar dan menimbulkan kerusakan yang sangat berat. Sekaligus itu merupakan kejelekan yang sangat banyak dan kezhaliman yang sangat besar. Tidak diragukan, kejadian tersebut hanyalah bisa dilakukan oleh orang yang tidak beriman kepada Allah dan Hari Akhir. Tidak akan engkau dapati orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir dengan keimanan yang benar akan sanggup melakukan aksi yang sangat jahat dan keji tersebut, aksi yang menimbulkan kerugian dan kerusakan yang sangat besar. Yang sanggup melakukan perbuatan itu dan semisalnya hanyalah jiwa yang jahat, penuh dengan iri dengki, kejelekan dan kerusakan, serta tidak beriman kepada kepada Allah dan Rasul-Nya.” (Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah IX/253)

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin berkata, “Adapun teror yang terjadi, maka –demi Allah– itu telah mencoreng kaum muslimin. Karena kita dapati aksi-aksi tersebut tidak membuahkan hasil apa-apa. Sama sekali tidak membuahkan hasil apapun. Justru sebaliknya, teror telah mencoreng nama baik Islam. Kalau seandainya kita menempuh cara yang hikmah dan bertakwa kepada Allah pada diri kita masing-masing. Memperbaiki diri kita sendiri pertama kali, baru kemudian kita berupaya memperbaiki pihak lain dengan cara-cara yang syar’i, niscaya hasilnya adalah hasil yang baik.”

Terkait dengan perbuatan memberontak kepada pemerintah yang sah, yang merupakan salah satu tujuan kelompok-kelompok radikal/teroris, asy-Syaikh al-‘Utsaimin berfatwa, “Tidak mungkin terjadi pemberontakan bersenjata kecuali setelah didahului oleh pemberontakan dengan lisan dan ucapan (provokasi, agitasi, dan lain-lain). Manusia tidak akan mungkin mengangkat senjata terhadap kepala negara jika tidak ada sesuatu yang memprovokasi mereka. Pasti ada sesuatu yang memprovokasi, yaitu ucapan.” (kaset: “Hukmu al-Hamalat al-I’lamiyyah ‘ala Bilad al-Haramain”)

Teror pemikiran lebih berbahaya daripada teror fisik/aksi nyata. Teror fisik di lapangan tidak akan terjadi kecuali didahului oleh teror pemikiran.

Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali berfatwa, “Demi Allah, teror pemikiran lebih berbahaya daripada pedang, meriam, dan tombak.” Jika teror fisik korbannya dalam bentuk terbunuhnya jiwa, hilangnya harta, dan rusaknya fasilitas, maka teror pemikiran lebih kejam lagi. Korbannya berupa matinya hati, sesatnya akidah, serta lahirnya teroris-teroris ekstrim yang keji dan kejam dalam jumlah yang lebih banyak lagi. Allah berfirman,

“Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya.” (al-A’raf: 56)

Berbuat kerusakan di muka bumi adalah dalam bentuk perbuatan-perbuatan maksiat dan kemungkaran. Maka berbagai pemikiran/ideologi menyimpang dari Islam adalah bentuk perusakan di muka bumi. Termasuk di dalamnya radikalisme dan terorisme.

Para ulama Salafy tersebut juga sangat tegas terhadap tokoh-tokoh radikalis/teroris. Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz berfatwa, “Perbuatan yang sekarang dilakukan oleh Muhammad al-Mis’ari, Sa’d al-Faqih, dan yang semisal keduanya, yaitu para penyebar ajakan-ajakan kerusakan dan kesesatan, maka tidak diragukan itu adalah kejelekan yang sangat besar. Mereka adalah para da’i (juru dakwah) kepada kejelekan dan kerusakan yang besar. …” (Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah IX/100).

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz juga berfatwa dengan tegas, “Sesungguhnya Usamah bin Laden termasuk perusak di muka bumi. Dia telah menempuh jalan-jalan kejelekan dan kerusakan, serta telah memberontak kepada pemerintah yang sah.” (Koran “al-Muslimun” tanggal 9/5/1417 H)

Fatwa Hai’ah Kibarul Ulama Arab Saudi

Para ulama Salafy tersebut secara resmi kenegaraan tergabung dalam lembaga yang bernama Hai’ah Kibarul Ulama (Dewan Ulama Senior) Arab Saudi. Berulang kali lembaga tersebut mengeluarkan fatwa tentang radikalisme dan terorisme.

Antara lain dalam fatwa tertanggal 12/1/1409 H, juga tanggal 13/2/1417 H, juga tanggal 11/3/1424 H, dan masih banyak lagi. Pada 19/11/1435 H, Hai’ah Kibarul Ulama juga berfatwa, “Barangsiapa yang menganggap teror sebagai jihad maka dia adalah orang yang bodoh dan sesat. Teror bukan jihad fi sabilillah sama sekali. Islam berlepas diri dari pemikiran sesat dan menyimpang ini, seperti yang terjadi di beberapa negeri, yaitu ditumpahkannya darah, peledakan gedung dan kendaraan, dan fasilitas-fasilitas umum maupun khusus. Semua itu murni perusakan dan kejahatan yang ditentang oleh syari’at dan fitrah … Melihat pada aksi-aksi teror yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ISIS, al-Qaeda, dan kelompok yang disebut sebagai “Asha’ib Ahlul Haq”, kelompok Syiah “Hizbullah”, dan kelompok Syiah “Hutsi”, atau kejahatan teror yang dilakukan oleh penjajah Israel, atau aksi-aksi kejahatan lainnya yang dilakukan oleh berbagai kelompok yang menisbahkan diri kepada Islam, maka itu semua adalah haram dan kejahatan. …“

Penulis: Ustadz Abu Amr Alfian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Baca Juga
Close
Back to top button