Benarkah Allah Ada di Mana-Mana?
Para pembaca rahimakumullah…
Pernahkah terbersit dalam benak kita sebuah pertanyaan atau kita ditanya oleh seseorang dengan pertanyaan, “Dimanakah Allah ‘Azza wa Jalla berada?”
Sebuah pertanyaan yang membutuhkan kepada jawaban yang berlandaskan dalil al-Qur’an dan as-Sunnah di atas pemahaman Salafus Shalih, dan jika kita ingin mempelajari dan mendalami ilmu Agama Islam niscaya kita akan mendapatkan begitu banyak dalil di dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan nukilan dari kalam para ulama yang akan menjawab pertanyaan di atas, yaitu jawaban bahwasanya Allah ‘Azza wa Jalla berada tinggi di atas ‘Arsy-Nya di atas langit ketujuh dan terpisah dari seluruh makhluknya.
Di antara dalil Al-Qur’an yang menunjukkan aqidah ini adalah firman Allah ‘Azza wa Jalla :
ﺃَﺃَﻣِﻨﺘُﻢ ﻣَّﻦ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀ ﺃَﻥ ﻳَﺨْﺴِﻒَ ﺑِﻜُﻢُ ﺍﻷَﺭْﺽَ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻫِﻲَ ﺗَﻤُﻮﺭُ
“Apakah kalian merasa aman dari Rabb yang berada di atas langit, bahwa kalian akan dijungkirbalikkan dengan dibalikkannya bumi, sehingga dengan tiba-tiba bumi terguncang?”
(QS. al-Mulk : 16).
Dalam ayat lainnya Allah ‘Azza wa Jalla menegaskan bahwasanya Dia beristiwa’ di atas ‘Arsy, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ
“Sesungguhnya Rabb kamu Dialah Allah yang menciptakan langit dan Bumi dalam enam masa kemudian Dia bersemayam di atas ‘ArsyNya.”
(QS. Yunus 10 : 3).
Begitupula telah datang sebuah hadist shahih yang lebih menegaskan bahwasanya Allah ‘Azza wa Jalla berada di atas langit, bahkan Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjadikan keyakinan tentangnya sebagai keyakinan yang mendasar yang harus diyakini oleh setiap mukmin, yaitu hadist yang mengisahkan tentang budak wanita milik shahabat Muawiyah bin al-Hakam, bahwasanya beliau mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan membawa seorang budak wanita, kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya pada budak tersebut :
ﺃَﻳْﻦَ ﺍﻟﻠﻪُ ؟
Di mana Allah?’
ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ.
Budak itu menjawab, ’Di atas langit.
ﻗَﺎﻝَ ﻣَﻦْ ﺃَﻧَﺎ؟
Rasulullah bertanya lagi, ’Siapakah aku?’
ﻗَﺎﻟَﺖْ ﺃَﻧْﺖَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ.
Budak itu menjawab, ’Engkau adalah utusan Allah’.
ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻋْﺘِﻘْﻬَﺎ ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﻣُﺆْﻣِﻨَﺔٌ
Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : ’Merdekakanlah karena ia adalah mukminah (wanita beriman).”
(HR. Muslim no. 537).
Para Ulama Ahlussunnah wal Jamaah mereka juga menyakini aqidah ini sebagaimana yang datang penyebutannya di dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah, diantaranya apa yang dikatakan oleh salah satu Imam Besar Kaum Muslimin yaitu al-Imam al-Auza’i Rahimahullah Ta’ala, beliau berkata :
“Dahulu ketika Para Tabi’in masih banyak, kami mengatakan bahwa Allah ‘Azza wa Jalla berada di atas ‘Arsy-Nya dan kami mengimani sifat Allah ‘Azza wa Jalla sesuai apa yang terdapat dalam Sunnah.”
(Mukhtashar Al-‘Uluw Adz-Dzahabi hal. 137).
Begitupula Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah Ta’ala menukil pendapat mayoritas Ulama Syafi’iyah bahwasanya mereka berkeyakinan sebagaimana yang diyakini oleh Ulama kaum muslimin yang lainnya, beliau berkata :
“Mayoritas ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa di dalam Al-Quran terdapat 1000 dalil atau lebih yang menunjukkan bahwa Allah Ta’ala maha tinggi dan berada di atas makhluk dan seluruh hamba-Nya.”
(Majmu’ Al Fatawa 5/121).
Semoga sekelumit pemaparan tentang salah satu aqidah Ahlussunnah wal jamaah ini menjadi pencerahan bagi kita semua serta segenap kaum muslimin, dan sebagai bekal bagi kita bahwasanya aqidah yang menyeleweng dari apa yang telah dipahami oleh Salafus Shalih umat ini, adalah aqidah yang sesat yang wajib bagi kita semua untuk membentengi diri dari aqidah tersebut.
Wallahu a’lam bis shawab.