Banyak Was-Was dalam Ibadah, Kiat dan Doa Menanggulanginya
Setiap muslim dalam upaya menjalankan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan senantiasa menghadapi gangguan dari berbagai sisi. Di antaranya adalah gangguan dari setan yang tiada hentinya menggempur kaum muslimin dengan berbagai macam tipu daya dan was-wasnya, sebagaimana yang dialami oleh bapak umat manusia, Adam ‘Alaihis Salam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
فَوَسْوَسَ إلَيه الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لاَ يَبْلَى
“Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata,”Hai Adam! Maukah Aku tunjukkan kepada kamu pohon khuldi (pohon keabadian) dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (QS. Thaha :120).
Demikianlah sifat setan yang tidak pernah lelah menyebarkan was-wasnya pada hati kaum muslimin, baik was-was tersebut berupa hiasan-hiasan indah terhadap suatu kemaksiatan, atau was-was yang berupa rasa takut yang dihembuskan pada jiwa setiap muslim.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلاَ تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُم مُؤْمِنِينَ
“Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran : 175)
Dengan was-wasnya, setan bisa dengan mudah menggiring seorang muslim untuk mengulang-ulang ibadahnya. Ada yang mengulang-ulang takbiratul ihram sampai lebih dari 5 kali karena merasa belum niat, ada yang mengulang-ulang wudhu sampai beberapa kali karena merasa belum sempurna basuhannya dan lain sebagainya. Ada yang membatalkan shalat karena was-was merasa telah batal wudhu’nya.
Padahal agama Islam itu adalah agama yang mudah, tidak rumit dan berat sebagaimana yang dirasakan oleh orang-orang yang telah terkalahkan oleh was-was setan.
Ini menunjukkan bahwa tujuan was-was setan adalah untuk membuat manusia enggan melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena merasa berat dan tidak mampu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai Rabb Yang Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya telah memperingatkan kita untuk tidak mengikuti was-was yang dibisikkan oleh setan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَلاَ تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
“Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. al-Baqarah :168).
Bahkan melalui lisan nabi-Nya, kaum muslimin telah dibimbing untuk menjauhi serta terhindar dari was-was setan dengan doa-doa yang telah beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ajarkan.
Di antaranya apa yang disebutkan oleh al-Imam Ibnu Baz rahimahullah dalam Majmu’ Fatawa wa Maqolat Asy Syaikh Ibnu Baz (385/8), ketika membimbing seseorang yang sedang tertimpa was-was (artinya),
“Hendaknya seseorang yang tertimpa was-was untuk berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan doa-doa yang mudah semisal ;
اللهم أعذني من الشيطان،
Allahuma a-‘idzniy minasy syaithoon
“Ya Allah lindungilah aku dari (was-was) setan.”
اللهم أجرني من الشيطان،
Allahumma ajirniy minasy syaithoon
“Selamatkanlah aku dari (was-was) setan.”
اللهم احفظني من الشيطان،
Allahummahfazhniy minasy syaithoon
“Jagalah aku dari (makar-makar) setan.”
اللهم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك،
Allahumma a-‘inniy ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika
“Ya Allah bantulah aku untuk berdzikir dan bersyukur kepada-Mu serta beribadah kepada-Mu dengan baik.”
اللهم احفظني من مكايد الشيطان
Allahummahfazhniy min makaayidisy syaithoon
“ Ya Allah jagalah aku dari tipu daya setan”.
Al-Imam Ibnu Baz juga membimbingkan untuk memperbanyak dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, membaca al-Qur’an dan berta’awwudz kepada Allah dari was-was setan yang terkutuk meskipun dalam keadaan sedang sholat.
Semoga kita semua senantiasa dijauhkan dari was-was setan. Amiin
Wallahu a’lam bis showab.