Raqaiq

Amalan Ringan Berpahala Besar

Para pembaca rahimakumullah

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengaruniakan kepada para hamba-Nya berbagai nikmat yang begitu banyak.

Namun sunnguh menyedihkan ketika masih banyak dari hamba-hamba-Nya yang tidak mensyukuri nikmat-nikmat tersebut, dengan melalaikannya, dan menggunakannya pada perkara-perkara yang tidak diridhoi oleh Allah.

Di antara nikmat yang besar yang telah Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya adalah nikmat waktu luang.

Sungguh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

”Ada dua nikmat yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari sahabat Ibnu ‘Abbas).

Waktu yang seharusnya diisi untuk pemberbanyak amal keta’atan…

Waktu yang bisa dimanfaatkan untuk amal kebajikan…

Waktu yang sepantasnya digunakan untuk merenungi dosa-dosa dan bertaubat dengan penuh penyesalan…

Waktu yang hendaknya dipenuhi dengan dzikir kepada Allah dalam mempertebal keimanan…

Waktu untuk mempersiapkan bekal kematian…

Justru di sia-siakan, dilalaikan, hanya digunakan untuk memuaskan keinginan hawa nafsunya atau diisi dengan frustasi dan putus asa atas ambisi yang tak didapatkan, serta untuk memendam sifat dengki, emosi dan dendam yang tak terlampiaskan.

Rugi-sungguh merugi jika waktu yang nan berharga tersebut, namun tak cerdas dalam memanfaatkannya.

Para pembaca rahimakumullah,

Dalam sehari semalam Allah memberikan waktu kepada kita selama 24 jam atau 1.440 menit.

Begitu banyak amalan yang bisa kita amalkan untuk mengisi waktu nan berharga itu.

Begitu banyak amalan ringan, yang tak sulit di amalkan, hanya membutuhkan waktu 1 menit, namun Allah mempersiapkan pahala besar di balik itu.

1) Bertasbih.

Dalam 1 menit saja berapa banyak seseorang bisa bertasbih dan betapa banyak ganjaran besar telah dipersiapkan untuknya.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

“Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat dalam timbangan (amalan) dan dicintai oleh Ar-Rahman, yaitu subhanallahi wa bihamdihi, subhanallahil ‘azhim (Maha Suci Allah, segala pujian untuk-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung).” (HR. Bukhari, no. 6682 dan Muslim, no. 2694).

عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ بن أبي وقاص ، حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ : كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ : ( أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَكْسِبَ ، كُلَّ يَوْمٍ أَلْفَ حَسَنَةٍ ؟ ) فَسَأَلَهُ سَائِلٌ مِنْ جُلَسَائِهِ : كَيْفَ يَكْسِبُ أَحَدُنَا أَلْفَ حَسَنَةٍ ؟ قَالَ : (يُسَبِّحُ مِائَةَ تَسْبِيحَةٍ ، فَيُكْتَبُ لَهُ أَلْفُ حَسَنَةٍ ، أَوْ يُحَطُّ عَنْهُ أَلْفُ خَطِيئَةٍ)

Dari Mush’ab bin Sa’ad bin Abi Waqqash dimana ia menceritakan sebuah hadits dari ayahnya, ia berkata, “Ketika itu kami bersama Rasulullah, kemudian beliau bersabda, ‘Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu mengerjakan setiap harinya seribu kebaikan?’
Ada seseorang bertanya dari tempat ia duduk, ‘Bagaimana bisa salah satu dari kita melakukan seribu kebaikan?’ Lalu Nabi menjawab, ‘Bertasbihlah seratus kali tasbih, maka akan ditulis baginya seribu kebaikan, atau akan dihapus darinya seribu kesalahan.” (HR. Muslim danTirmidzi).

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ( مَنْ قَالَ: حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، مِائَةَ مَرَّةٍ، لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ، إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْه)

“Siapa yang membaca di waktu pagi dan sore, ‘Subhanallah wa bihamdihi’ seratus kali, maka tidak ada seorangpun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak.” (HR. Muslim).

2) Istighfar

Dalam 1 menit saja, berapa banyak seseorang bisa beristighfar? Sungguh Rasulullah telah mengabarkan tentang ganjaran yang akan diperolehnya.

Yaitu hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Daud, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhuma ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

مَنْ أَكْثَرَ الْاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا، وَمِنْ كُلِّ ضِيْقٍ مَخْرَ جًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah) niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberinya rizki (yang halal) dari arah yang tidak disangka-sangka.”

وعَنْ أبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ :وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي اليَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu beliau berkata: Aku telah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda,

Demi Allâh, sungguh aku beristighfar dan bertaubat kepada Allâh setiap harinya lebih dari tujuh puluh kali. [HR. Al-Bukhari].

3) Shalawat kepada Rasul

Dalam 1 menit saja, berapa banyak shalawat yang bisa dia ucapkan, sudah barang tentu ganjaran besar yang akan didapatkan.

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطَيَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Barangsiapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah bersholawat kepadanya 10 kali shalawat, dihapuskan darinya 10 kesalahan, dan ditinggikan baginya 10 derajat.” (HR. an-Nasa’i).

4) Membaca Al Quran

Dalam 1 menit saja, berapa baris ayat yang mampu dia baca, amalan yang cukup ringan namun mengandung ganjaran besar.

Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu anhu yang terdapat di dalam Shahih Muslim, Rasululllah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

“أَفَلاَ يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ، فَيَعْلَمُ أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللهِ ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ، وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ اْلإِبِلِ.”

“Tidakkah salah seorang di antara kalian pada pagi hari bersegera ke masjid, kemudian ia mengajar atau membaca dua ayat dari Kitabullah, (maka hal itu) adalah lebih baik daripada dua ekor unta, dan (jika) tiga ayat (maka hal itu) lebih baik dari tiga unta, dan (jika) empat ayat (maka hal itu) lebih baik dari empat unta, dan begitu seterusnya perbandingan jumlahnya dengan jumlah untanya.”
(Shahih Muslim (I/553) Kitabush Shalaatil Musaafiriin bab Fadhlul Qiraa-atil Qur-aana fish Shalaati wa Ta’allumihi).

At-Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

“مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لاَ أَقُوْلُ الَم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلاَمٌ حَرْفٌ، وَمِيْمٌ حَرْفٌ.”

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur-an, maka baginya satu kebajikan, dan satu kebajikan tersebut dilipat-gandakan menjadi 10 kali lipatnya, aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.”

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (V/175) Kitaab Fadhaa-ilil Qur-aan bab Maa Jaa-a fii Man Qara-a Harfan minal Qur-aan Maa Lahu minal Ajr, dan beliau berkata, “Hadits ini hasan shahih.” Diriwayatkan juga oleh ad-Darimi dalam Sunannya secara mauquf (II/429) Kitaab Fadhaa-ilil Qur-aan. Hadits ini di-shahihkan oleh al-Albani, lihat Shahiih Jami’-ush Shagiir (V/340)

Masih ada waktu sebelum terlambat, untuk terus bersemangat, dalam mengisi waktu untuk perkara yang bermanfaat.

Yassarollahu lana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button