Faedah Ringkas

ASY SYAIKH ABDUL QADIR AL JAILANI DAN KEDUSTAAN ATAS NAMA BELIAU

Harum namanya, masyhur ketaqwaannya, dikenang keshalehannya. Beliau adalah Asy Syaikh Abdul Qadir Al Jaelani rahimahullah. Salah satu ulama negeri Baghdad bermadzhab Hambali.

Kaum muslimin rahimakumullah, siapa yang tak mengenal sosok besar tersebut, sosok yang begitu dihormati oleh kaum muslimin di penjuru dunia. Sosok yang dikenal sangat berpegang dengan ajaran Al Quran dan Sunnah Nabi, tidak mengherankan jika seorang Al Hafizh lbnu Hajar Asy Syafi’i menyifati beliau sebagai orang yang sangat berpegang teguh dengan peraturan Syariat lslam dan mendakwahkannya serta beliau sangat berpaling dari penyelisihan terhadap ajaran syariat lslam¹.

Adapun yang terkait dengan hal-hal khurafat maka begitu banyak riwayat-riwayat dusta yang disandarkan kepada beliau, di antaranya yang disebutkan oleh Ahmad bin Abdul Halim Al Harrony :

Adapun ucapan seseorang yang mengatakan:

“Bahwa barang siapa yang membaca ayat kursi sambil menghadap ke arah kuburan Asy Syaikh Abdul Qadir Al Jaelani -radhiyallahu anhu wa sallama alaih- kemudian berjalan tujuh langkah, dimana pada setiap langkahnya menuju kuburan beliau sambil mengucapkan salam, maka hajatnya akan dipenuhi.”

Sungguh tidak diragukan lagi bahwa Asy Syaikh Abdul Qadir tidak pernah mengucapkan yang demikian apalagi memerintahkan hal tersebut. Maka barang siapa yang menyatakan ucapan semisalnya, sungguh dia telah berdusta atas nama Asy Syaikh Abdul Qadir Al Jaelani

Kaum muslimin yang kami hormati, kiranya sudah sepatutnya bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam membawakan cerita suatu kejadian yang berkaitan dengan beliau dalam kondisi kita tidak mengetahui sumber terpercaya yang layak dijadikan acuan dalam menukil berita atas nama beliau, mengingat beliau termasuk orang yang paling membenci perbuatan-perbuatan yang jauh dari bimbingan syariat ini (perhatikan ucapan Al Hafizh lbnu Hajar di atas).

Semoga Allah merahmati para ulama kita dan menjaga mereka semua dari penukilan-penukilan palsu yang mengatas namakan mereka.

وآخر دعوانا أن الحمدلله رب العالمين

¹. Qalaidul Jawahir hal 23
². Majmul Fatawa jilid 27 hal 127

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button