Teruntuk Setiap Mukmin yang Merindukan Ka’bah

Labbaika Allahumma labbaik …
Labbaika laa syarika laka labbaik …
Demikian sepenggal kalimat yang menggetarkan hati, kita sering mendengarnya di bulan- bulan haji. Kerinduan tuk berhaji muncul dalam setiap sanubari seorang mukmin ketika mendengar kalimat yang mulia dan suci tersebut.
Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah, tidak diragukan lagi, bahwa setiap mukmin yang mencintai Allah dan Rasul-Nya pasti akan mendambakan sebuah ibadah mulia di negeri Makkah, ibadah yang hanya bisa dilakukan di sebuah kota suci yang sangat dicintai oleh Al Musthafa Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, secara jelas beliau menyebutkan tentang keutamaannya sebagaimana dalam potongan sebuah hadits :
وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةَ (متفق عليه)
“Dan haji mabrur tidak ada baginya balasan kecuali surga.” (Muttafaqun ‘alaihi).
Namun sudah menjadi sebuah rahasia umum, bahwasannya biaya dalam rangka menunaikan ibadah haji tidak semua orang bisa segera memilikinya, sehingga tidak sedikit dari kaum mukminin yang harus bersabar untuk menunaikannya.
Walhamdulillah, Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan keluasan rahmat dan keutamaan-Nya ternyata menjadikan sebuah ibadah yang pahalanya setara dengan pahala haji dan umrah.
Hal ini tertuang dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berikut :
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ , تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ (رواه الترمذي)
Barang siapa yang menunaikan shalat shubuh secara berjamah kemudian duduk menunggu sembari berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit secara menyeluruh, kemudian shalat dua rakaat maka baginya pahala haji dan umrah secara sempurna, sempurna dan sempurna. (HR. At-Tirmidzi).