Doa

Jawaban Atas Polemik Pawang Hujan

 

Tidak diragukan lagi bahwa hujan merupakan salah satu nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang patut untuk disyukuri.

Banyak manfaat dari turunnya hujan, di antaranya sebagai air untuk minum, menumbuhkan tumbuhan-tumbuhan dan lain sebagainya.

Sebagaimana hal ini telah disebutkan di dalam al-Qur’an, dalam firmanNya :

هُوَ الَّذِيْ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لَّكُمْ مِّنْهُ شَرَابٌ وَّمِنْهُ شَجَرٌ فِيْهِ تُسِيْمُوْنَ

“Dia-lah (Allah) yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kalian, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.” (QS. An-Nahl : 10).

Dalam ayat di atas Allah Subhanahu wa Ta’ala secara jelas menyebutkan bahwa Dia lah yang menurunkan hujan, menjadi sebuah pertanyaan besar, adakah dari kalangan hambaNya yang mampu melawan kehendakNya ketika menurunkan hujan?

Misalnya seseorang yang sedang menyelenggarakan hajatan atau suatu kegiatan, ia akan berharap dan berupaya agar hujan tak turun karena dianggap akan mengganggu jalannya acara.

Padahal, tentu manfaat hujan bagi manusia secara luas tidak bisa dibandingkan dengan manfaat lancarnya suatu kegiatan pribadi ataupun kelompok, baik acara dalam skala kecil ataupun besar.

Menjadi semakin buruk tatkala upaya tersebut dilakukan dengan mempekerjakan seorang pawang hujan yang dianggap mampu mencegah turunnya hujan dengan metode-metode tertentu yang tidak ilmiah; baik dalam pandangan agama ataupun sains.

Berbagai ritual dilakukan oleh pawang hujan dengan prasangkanya yang salah dalam rangka mencegah turunnya hujan semisal puasa mutih, meditasi, mantra dan sesajen serta meminta bantuan jin.

Seluruh ritual ini adalah upaya yang sia-sia, bahkan sebagiannya merupakan perbuatan syirik yang bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam, karena sebagian ritual tersebut tak ubahnya mirip dengan yang dilakukan oleh dukun-dukun para pengklaim ilmu ghaib yang terlarang.

Sangat jelas sebagaimana yang diyakini oleh Umat Islam bahwa hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala sematalah yang berkuasa penuh dalam menurunkan hujan atau menahannya sebagaimana firmanNya:

مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Fathir : 2).

Sebagian ulama seperti penulis Tafsir al-Jalalain mengatakan bahwa rahmat yang dimaksud di sini adalah rizki dan hujan. Al-Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya juga menyebutkan hal yang senada.

Lantas bagaimana jika hujan tersebut dikhawatirkan menimbulkan potensi musibah di muka bumi semisal banjir, longsor dan yang lainnya?

Maka disini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah memberikan contoh agar hujan tersebut tidak memudharatkan, yaitu dengan cara berdoa kepada Allah Dzat Yang Maha Kuasa menurunkan atau menahan hujan di atas langit, bukan dengan cara-cara bathil yang dilakukan para pawang hujan pada umumnya.

Diantara contoh doa yang diajarkan Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah :

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Allaahumma hawaalainaa wa laa ’alainaa, Allahumma ‘alal akaami wazh zhiroobi wa buthuunil audiyati wa manaabitisy-syajari

“Ya Allah jadikanlah hujan ini menjadi berkah disekitar kami, bukan malah menjadi musibah. Ya Allah berilah hujan ke dataran tinggi, anak-anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan”. (HR.Muttafaqun ‘Alaihi).

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjauhkan kita dari kejelekan pawang hujan yang mengklaim mampu mengatur langit dan matahari agar hujan turun atau tidak.

Wallahul Muwaffiq.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca Juga
Close
Back to top button