Ini Tugas Pokok Seorang Nabi dan Rasul
Pembaca yang budiman yang semoga selalu dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Setelah Allah Ta’ala menciptakan kita dan memberi rizki kepada kita, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak membiarkan kita begitu saja tanpa ada perintah dan larangan sebagaimana Firman Allah Ta’ala,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَٰكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
(QS. Al Mu’minuun : 115).
Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus kepada kita seorang Rasul yang membawa risalah ini, yang Rasul tersebut diutus oleh Allah Ta’ala agar mereka beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala saja dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun.
Dalilnya adalah Firman Allah Ta’ala,
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ
Artinya : Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”,
(QS. An Nahl : 36).
Allah Ta’ala mengutus seorang Rasul kepada umat manusia ini adalah sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
رُّسُلًا مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى ٱللَّهِ حُجَّةٌۢ بَعْدَ ٱلرُّسُلِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
Artinya : (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Pemberi kabar gembira bagi orang-orang yang mentaati rasul tersebut dan pemberi peringatan bagi orang-orang yang mengingkari serta tidak mentaati rasul tersebut.
Sebagaimana Firman Allah Ta’ala,
إِنَّآ أَرْسَلْنَآ إِلَيْكُمْ رَسُولًا شَٰهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَآ أَرْسَلْنَآ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ رَسُولًا ▫️ فَعَصَىٰ فِرْعَوْنُ ٱلرَّسُولَ فَأَخَذْنَٰهُ أَخْذًا وَبِيلًا
Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir’aun, maka Fir’aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat.
(QS. Al Muzzammil :15-16).