Faedah Ringkas

Fatwa Seputar Zakat Fitrah

Berikut ini fatwa ringkas seputar zakat fitrah dari asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz dan asy-Syaikh al-Utsaimin Rahimahumallah.

  • Hukum zakat fitrah

Zakat fitrah wajib bagi setiap muslim, baik bagi anak-anak atau kah dewasa, laki-laki atau wanita, budak atau bukan budak. (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 14/197).

  • Apakah bayi yang ada di dalam kandungan ibunya harus menunaikan zakat fitrah ataukah tidak?

Zakat fitrah tidak wajib ditunaikan bagi bayi yang masih berada di dalam kandungan. Hukum menunaikan zakat bagi janin yang masih berada di dalam kandungan adalah sunnah. (Majmu’ Fatawa al-Utsaimin 18/263).

Disunnahkan menunaikan zakat fitrah bagi bayi di dalam kandungan. Hal ini atas dasar perbuatan Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu, tapi tidak wajib karena tidak ada dalil akan hal tersebut. (al-Lajnah ad-Daimah 9/366).

Jika seseorang masuk Islam pada hari terakhir bulan Ramadhan, apakah wajib baginya untuk menunaikan zakat fitrah?

Ya. Wajib baginya menunaikan zakat, karena dia telah menjadi seorang muslim. (Fatawa ash-Shiyam Li asy-Syaikh Utsaimin).

  • Jenis makanan apa yang dikeluarkan untuk zakat fitrah?

Zakat fitrah bisa dengan satu sha’ (takaran seukuran 4 kali tadahan 2 telapak tangan) makanan, satu sha’ kurma, gandum, kismis atau keju. Juga bisa berzakat –menurut pendapat ulama yang paling tepat- dengan segala sesuatu yang merupakan makanan pokok manusia di suatu negeri seperti beras, jagung, biji gandum dan lain sebagainya. (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 14/32-33).

  • Bolehkah zakat fitrah dengan uang?

Tidak boleh membayar zakat fitrah dengan uang menurut pendapat mayoritas ulama, dan ini merupakan pendapat yang benar. Yang wajib adalah menunaikan zakat dengan jenis makanan sebagaimana yang dilakukan Nabi shallallhu alaihi wasallam dan para sahabatnya radhiyallahuanhum. (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz).

  • Berapa kadar zakat fitrah yang harus ditunaikan?

Takarannya kurang lebih 3 kilo gram. (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 14/203).

Takaran zakat fitrah adalah satu sha’ makanan sesuai ukuran sha’ Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang mana timbangannya kurang lebih 2kg 40gram gandum yang bagus atau yang seimbang beratnya seperti kacang. (Fatawa ash-Shiyam Li Asy Syaikh Utsaimin).

  • Kepada siapa zakat fitrah diserahkan?

Tidaklah lain kecuali satu golongan, yaitu orang fakir miskin, hal ini sebagaimana dalam hadits Ibnu Abba Radhiyallahu ‘Anhuma (artinya), “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai pensucian bagi orang-orang yang berpuasa dari ucapan-ucapan kotor yang terucap ketika berpuasa, juga sebagai makanan bagi orang-orang miskin. (Fatawa ash-Shiyam Li asy-Syaikh Utsaimin).

Zakat fitrah diberikan kepada orang-orang fakir dan miskin, dalilnya adalah hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma (Majmu’ Fatawa Syaikh Bin Baz).

  • Kapan zakat fitrah ditunaikan?

Yang wajib adalah menunaiknnya sebelum shalat ied, tidak boleh mengakhirkan sampai selesai shalat ied. Akan tetapi tidak mengapa menunaikannya sehari atau 2 hari sebelum shalat ied. (Majmu’ Fatawa Syaikh Bin Baz).

  • Dimana zakat fitrah diserahkan?

Yang paling utama dan yang paling baik, zakat fitrah diserahkan di tempat atau kota di mana orang yang berzakat tersebut berada, adapun jika kondisi menuntut (misal : adanya kelaparan di daerah lain) untuk mengirim zakat fitrah ke luar daerah, maka tidak mengapa. (Fatawa ad-Durus li asy-Syaikh Ibnu Baz).

Wabillahittaufiq

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca Juga
Close
Back to top button