Dialah Wanita Terbaik Sepanjang Masa
Kisahnya sangat pantas ditulis dengan tinta emas, cerminan seorang wanita dan istri yang shalihah, pendamping pertama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dialah wanita terbaik sepanjang masa; Khadijah bintu Khuwailid bin Asad al-Qurasyiyah Radhiyallahu ‘Anha, istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang pertama.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Wanita terbaik yang pernah ada ialah Maryam putri Imran dan Khadijah.” (HR. Bukhari no.3531 dan Muslim no.4458, dari Ali radhiyallahu ‘anhu).
Dari beliaulah Nabi mendapatkan anak. Seluruh anak Nabi berasal dari Khadijah kecuali Ibrahim. Beliau wanita pertama yang beriman kepada Nabi dan masuk Islam.
Ia adalah wanita yang terus hidup dalam hati suaminya sampaipun ia telah meninggal dunia. Tahun-tahun yang terus berganti tidak dapat mengikis kecintaan sang suami padanya. Panjangnya masa tidak dapat menghapus nostalgia kenangan bersamanya di hati sang suami. Bahkan sang suami terus mengenang kemesraan bersamanya dan bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan musibah yang dihadapi. Sang suami terus mencintainya dengan kecintaan yang mendatangkan rasa cemburu dari istri yang lain, yang dinikahi sepeninggalnya.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika menceritakan Khadijah pasti ia selalu menyanjungnya dengan sanjungan yang indah.
Aisyah berkata, “Pada suatu hari aku cemburu.” Ia berkata, “Terlalu sering engkau menyebut-nyebutnya, ia seorang wanita yang sudah sepuh. Padahal Allah telah menggantikannya buatmu dengan wanita yang lebih baik darinya.” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lalu menyampaikan, “Allah tidak menggantikannya dengan seorang wanita pun yang lebih baik darinya. Ia telah beriman kepadaku, tatkala orang-orang telah kafir kepadaku, ia telah membenarkan aku tatkala orang-orang mendustakan aku, ia telah membantuku dengan hartanya tatkala orang-orang menahan hartanya tidak membantuku, dan Allah telah menganugerahkan darinya anak-anak tatkala Allah tidak menganugerahkan kepadaku anak-anak dari wanita-wanita yang lain.” (HR. Ahmad no.23719).
Sebuah rumah tangga Islam pertama di muka bumi yang dihiasi cinta kasih …,
Karenanya saudariku muslimah, jika engkau ingin hidup dipenuhi cinta dalam hati suamimu maka sertailah dia dalam kehidupan dan perjuangan menegakkan agama Allah, sertailah dia dalam suka dan dukanya.
Cerminan istri shalihah penghuni surga telah ada dalam Islam. Jadilah engkau seperti Khadijah hingga engkau kelak mendapatkan apa yang telah ia dapatkan.
Malaikat Jibril pernah menyampaikan salam untuk Khadijah kepada Nabi :
فَاقْرَأْ عَلَيْهَا السَّلَامَ مِنْ رَبِّهَا وَمِنِّي وَبَشِّرْهَا بِبَيْتٍ فِي الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ لَا صَخَبَ فِيهِ وَلَا نَصَبَ
“Sampaikanlah salam untuknya dari Rabbnya dan dariku, dan berilah kabar gembira kepadanya dengan rumah (istana) di surga dari mutiara besar yang berongga, yang tidak ada kegaduhan di dalamnya dan tidak ada perasaan capek. (HR. Al-Bukhari no.3536 dan Muslim no.4460).
Khadijah meninggal pada umur 65 tahun, tidak lama setelah wafatnya paman Nabi, Abu Thalib.
Wallahu A’lam.