Bimbingan Muslimah di Bulan Penuh Berkah
Edisi: 26 || 1440H
Tema: Ramadhan
بسم الله لرّحمان الرّحيم
Tidak terasa kita dipertemukan kembali oleh Allah ta’ala dengan bulan Ramadhan, bulan mulia nan penuh berkah. Sebuah kenikmatan yang sangat luar biasa. Sungguh, Allah telah memberikan kesempatan kepada kita untuk mendulang pahala sebanyak-banyaknya; dengan ibadah puasa, shalat, membaca al-Qur’an, sedekah dan zakat, dan lain sebagainnya. Dimudahkan untuk beramal shalih, lalu pahalanya dilipatgandakan. Tidak ada pilihan lain kecuali memanfaatkan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.
Pembaca rahimakumullah, sebelum itu, ada baiknya kita saling mengingatkan; bagi yang masih memiliki tanggungan puasa lalu menggantinya. Akan tetapi, kami yakin, pembaca sekalian telah menyelesaikannya dan siap mengisi kesempatan kali ini dengan lebih baik lagi.
Wanita dan Puasa
Tema buletin kita pada edisi ini tentang seorang wanita muslimah di bulan Ramadhan. Sebagai pembuka, kami ketengahkan sebuah hadits yang semoga menjadi penyemangat bagi kaum wanita untuk berpuasa. Yaitu, sabda Nabi shalallahu’alaihi wasallam,
أذا صلّت المرأة خمسهاوصامت شهرها وحصّنت فرجها وأطاعت بعلهادخلت من أيّ أبواب الجنّة شاءت
“Jika seorang wanita mengerjakan shalat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan, lalu menjaga kehormatannya serta menaati suaminya, niscaya ia akan masuk ke dalam surga melaui pintu mana saja yang ia inginkan.” (HR. Ibnu Hibban)
Bersama amalan lain, wanita yang berpuasa diberikan keutamaan dan pahala yang sangat besar. Yaitu, jaminan surga melalui pintu mana saja yang dia inginkan. Pahala ini secara khusus disebutkan untuk kaum wanita, bukan untuk kaum laki-laki.
Adapun keutamaan puasa dan bulan Ramadhan yang lain berlaku secara umum, untuk kaum laki-laki maupun wanita. Anda bisa menyimak pembahasannya dalam rubik lain di buletin kesayangan Anda ini. Barakallahufikum.
Bangun Puasamu dengan Ilmu
Saudariku muslimah, agar puasa Anda betul-betul diterima Allah dan mendapatkan pahala, hendaknya puasamu terbangun di atas pondasi ilmu. Dengan ilmu, puasamu akan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu’alahi wasallam.
Anda pelajari tata cara puasa, hukum -hukumnya, adab-adabnya, kewajiban adn sunnahnya, dan lain-lain. Jangan sampai puasa yang Anda lakukan hanya berbuah lapar dan haus saja.
Belajar fikih puasa, terkhusus yang terkait wanita, seperti ketika haid, nifas, menyusui dan lain-lain. Bisa pula dilakukan dengan mengikuti berbagai kajian di majelis-majeis ilmu, buku bacaan, buletin dan lain sebagainya. Selagi masih ada kesempatan, persiapkan puasamu dengan bimbingan ilmu.
Menyusun Program Ramadhan
Ukhti muslimah, agar lebih baik dibandingkan sebelumnya, hendaknya Anda susun program Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Dalam program tersebut, sebaiknya disusun jadwal harian yang berisi variasi ibadah dan kegiatan rutin.
Buatlah target dan harapan dari kehadiran bulan Ramadhan. Sebagai acuan dalam menyusun rutinitas kegiatan, gambarkan pada dirimu bahwa bulan Ramadhan adalah:
. Bulan meraih takwa
. Bulan kebaikan
. Bulan berpuasa
. Bulan shalat tarawih
. Bulan sedekah
. Bulan ampunan
. Bulan al-Qur’an
. Bulan Laialtul Qadar
Oleh karena itu, sesuaikan jadwal kegiatanmu untuk merealisasikan makna Ramadhan di atas. Agendakan harimu untuk berbagai amalan ibadah, terkhusus puasa dan qiyamul-lail agar terealisasi takwa.
Tinggalkan segala kemungkaran dan lakukan berbagai amal kebaikan. Karena di bulan ini pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, para syaithan dibelenggu dan pahala amal kebaikan dilipatgandakan.
Luangkan waktumu untuk membaca al-Qur’an, karena Ramadhan adalah bulan al-Qur’an. Jangan lupa banyak beristighfar, bertobat dan berdoa, karena Ramadhan merupakan bulan ampunan.
Ingat pula kondisi kaum fakir miskin dengan berbagi bersama mereka. Sebab, Ramadhan adalah bulan sedekah dan zakat. Lalu bersungguh-sungguh di sepuluh hari terakhir demi mencari malam lailatul Qadar.
Puasa Lahir Batin, Jiwa & Raga
Saudariku yang dimuliakan Allah, manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Tidak sedikit yang menyesal karena dengan berlalunya Ramadhan berlalu pula usianya. Pada sebagian orang kesempatan Ramadhan tidak selalu datang dalam setiap tahunnya.
Berpuasa secara lahir dan batin, jiwa maupun raga. Itulah puasa yang sesungguhnya, yang berbuah pahala di sisi-Nya.
Hatinya berpuasa dari sifat sombong dan bangga diri. Batinnya bersifat dari sifat kikir dan pelit. kalbunya dijauhkan dari sikap merendahkan dan meremehkan orang lain. Ia jauhkan jiwanya dari sikap hasad, iri hati maupun dengki.
Anggota badannya juga ikut berpuasa. Yaitu berpuasa dari perbuatan dosa; matanya berpuasa dari memandang sesuatu yang haram, telinganya berpuasa dari mendengar sesuatu yang mungkar, tangannya berpuasa dari mengambil segala yang haram. Lisannya juga berpuasa dari dusta, adu domba, mencaci dan sebagainya. Kakinya tidak melangkah ke tempat maksiat dan dosa. Dan seterusnya.
Wanita dan Keluarga
Ramadhan merupakan momen bagi seorang wanita untuk semakin mendulang pahala di sisi Rabb-Nya. Di bulan ini, ada beberapa amalan mulia yang secara umum tidak dilakukan oleh kaum laki-laki namun dilakukan oleh kaum wanita.
Sehingga, jika seorang wanita mengamalkannya di atas keikhlasan tentu ia akan mendapatkan keutamaan yang sangat besar. Di antara amalan tersebut adalah:
. Menyiapkan sahur dan buka
Amalan ini begitu besar bagi seorang wanita. Ia menyiapkan kebutuhan sahur dan berbuka begi keluarganya. Di akhir malam, ia bangun untuk memasak, merebus air dan menyiapkan segalanya untuk sahur. Di saat orang lain masih terlelap tidur, ia sudah terjaga.
Sembari mengerjakan itu semua, ia bisa gunakan untuk berdzikir, beristighfar, berdoa dan bermunajat kepada Allah ta’ala. Di saat itu, Allah ta’ala akan turun ke langit dunia dan berjanji akan mengabulkan segala doa dan pinta, serta mengampuni setiap kesalahan dan dosa.
Ukhti muslimah, di dalam sahur ada keberkahan yang sangat banyak; seperti meneladani Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, menyelisihi kebiasaan kaum Yahudi, penambah tenaga bagi orang yang berpuasa dan lain-lain. Di balik semua amalan ini ada seorang wanita shalihah yang telah terjaga demi meyiapkannya.
. Melatih anak untuk berpuasa
Para ulama salaf telah membiasakan anak-anak mereka untuk berpuasa. Berlatih berpuasa sejak usia dini menjadikan mereka kuat ketika dewasa. Biasanya yang bersabar dalam mendampingi ana ketika berpuasa, keuletannya memberikan hiburan saat anak mulai teringat makanan merupakan amalan besar. Sebab, dengan jerih payahnya sejak anak di usia muda, biidznillah, mereka menjadi pribadi yang shalih di usia dewasa. Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda,
من دلّ على خيرفله مثل أجرفاعله
“Barangsiapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, niscaya ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya.” (HR. Muslim)
. Menghiasi rumah dengan ibadah
Seorang wanita shalihah di tengah keluarganya juga merupakan penghias rumah dengan ibadah. Di dalam rumahnya, ia mengisi Ramadhan dengan membaca al-Qur’an, berdzikir, shalat dan berbagai ibadah lainnya.
Rumah tidak lagi seperti kuburan, karena makmur denga tilawah al-Qur’an. Rumah tidak lagi sepi sunyi, karena dipenuhi dengan ibadah kepada Illahi Rabbi.
Wapadalah, Wahai Muslimah!
Sebagai pelengkap, agar Ramadhan kali ini lebih baik dari sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai oleh kaum muslimah.
Berikut beberapa kesalahan yang wajib dijauhi agar Ramadhan semakin bermakna:
. Tidak menyambut Ramadhan
Yaitu, ia tidak menyambutnya dengan semangat ibadah, tidak ada niat yang kuat untuk beramal ketaatan dan tidak bertobat dari kesalahan. Baginya Ramadhan sama seperti bulan-bulan lainnya.
. Berlebihan dalam makanan
Ia menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan makanan, bukan bulan untuk menahan. Makan dan minum secara berlebihan, seperti saat berbuka. Diantara pembuka pintu ini adalah pada kaum wanita yang bertugas di dapur.
Terkhusus di sepuluh hari terakhir, terkadang wanita terlalaikan ibadahnya. Ia tersibukkan dengan persiapan lebaran; membuat kue, membersikan rumah, mempersiapkan baju dan seterusnya, hingga ia lupa bahwa di sepuluh hari terakhir ada malam Lailatul Qadar.
. Menghabiskan waktu
Tidak jarang waktu seorang muslimah habis di dapur, atau sibuk dengan HP/smartphone atau berkumpul dengan kawan-kawannya tanpa ada manfaat yang jelas. Sehingga, waktunya habis untuk sesuatu yang sia-sia.
. Ke masjid dengan berdandan
Seorang wanita diperbolehkan ke masjid untuk menunaikan shalat tarawih. Akan tetapi tidak jarang yang bersolek, memakai minyak wangi, berhias diri, terkadang disertai dengan capur baur denga kaum pria.
. Lemah semangat saat haid
Seorang wanita yang tidak berpuasa karena sebuah halangan terkadang lalai dalam ibadah. Sekalipun ia tidak berpuasa, masih banyak pintu ibadah lain yang bisa ia lakukan. Bukan lantas bersantai-santai layaknya ia berada di selain Ramadhan.
Semoga Allah memudahkan kita untuk mendulang pahala sebanyak-banyaknya, diampuni segala dosa dan diterima segala amal ibadah di sisi-Nya. Amiin.
Wallahu a’lam bishawwab
Penulis: Ustadz Abu Abdillah Majdy hafizhahullah