Uncategorized

Audio: Mitos Bulan Shafar

 

Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah …

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

لاَ عَدْوَى وَلاَ صَفَرَ وَلاَ هَامَةَ

“Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak ada (kesialan) pada bulan Shafar, tidak ada (kesialan) pada burung hantu.” (HR. al-Bukhari no. 5717, dan Muslim no. 2220).

Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “tidak ada (kesialan) pada bulan Shafar,” adalah bantahan terhadap orang-orang jahiliyah dahulu yang menganggap bahwa bulan Shafar sebagai bulan sial.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan bahwa bulan tersebut tidak bisa memberikan pengaruh apa-apa. Bulan tersebut sama seperti bulan-bulan lainnya.

Dalam Islam, tidak ada bulan maupun hari yang dianggap buruk atau mendatangkan kesialan karena semua itu adalah sebatas anggapan manusia semata.

Tidak ada seorang pun yang memiliki pengetahuan -walaupun sedikit- tentang hari baik maupun hari buruk.

Dengan tegas Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan bahwa bencana yang menimpa itu justru terjadi akibat dari perbuatan manusia itu sendiri, bukan karena hari sial atau yang semisalnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya,

“Dan musibah apapun yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan kalian).” (QS. Asy-Syura : 30).

 

Saudaraku Kaum muslimin rahimakumullah … Barangsiapa yang menganggap sial waktu tertentu atau mencelanya, maka berarti ia telah mencela dan menganggu Dzat Yang menciptakannya. Sebagaimana dalam sebuah hadits qudsi,

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

يُؤْذِيْنِيْ ابْنُ آدَمَ يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ

“Anak Adam (manusia) menyakiti-Ku, (dengan) mencela waktu. Padahal Aku adalah Pengatur waktu, Aku Yang membolak-balikkan malam dan siang.” (HR. al-Bukhari no. 4826 dan Muslim no. 2246).

Bangsa Arab jahiliyah dahulu terbiasa menyandarkan berbagai musibah dan kesusahan yang mereka alami kepada waktu tertentu.

Sehingga ketika terjadi musibah, mereka pun mencela waktu saat terjadinya musibah tersebut. Dalam hal ini, berarti mereka telah mencela Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dzat Yang menciptakan dan mengatur waktu.

Saudaraku …

Semestinya bagi kita untuk memperbanyak doa, dzikir, dan amal shalih di setiap waktu.

Terus berusaha mengikuti bimbingan dan petunjuk Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam setiap sendi kehidupan kita.

Senantiasa menjauhi segala kemaksiatan dan kebid’ahan, memohon ampunan-Nya dan bersyukur kepada-Nya dengan sebenarnya.

Barokallahu lana wa lakum (Semoga Allah memberkahi kami dan kalian).

Simak selengkapnya di https://buletin-alilmu.net/islam-menepis-mitos-sial-bulan-shafar/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button