Seputar Puasa Enam Hari di Bulan Syawal yang Perlu Anda Ketahui

Ulama besar di masa kini Syaikh Bin Baz rahimahullah pernah ditanya tentang puasa enam hari di bulan Syawal dan beberapa hal yang terkait dengannya. Maka beliau menjawab:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga, para sahabatnya, serta siapa saja yang mengikuti petunjuknya.
Amma ba’du:
Telah diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda (artinya) :
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan enam hari dari bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa sepanjang tahun.”
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya.
Puasa enam hari ini tidak memiliki waktu tertentu dalam bulan Syawal. Bahkan seorang mukmin boleh memilih untuk berpuasa kapan saja dalam bulan tersebut. Jika dia mau, dia bisa berpuasa di awal bulan, di pertengahan, atau di akhir bulan.
Dia juga boleh berpuasa tidak secara berurutan, misalnya sebagian di awal, sebagian di pertengahan, dan sebagiannya lagi di akhir bulan. Perkaranya sangat fleksibel walhamdulillah.
Jika seseorang menyegerakan puasa ini dan melaksanakannya secara berurutan di awal bulan, maka yang demikian lebih utama dalam rangka bersegera dalam melaksanakan kebaikan. Dan alhamdulillah dalam perkara ini tidak perlu kaku dalam pelaksanaannya, bahkan ada kelapangan di dalamnya.
Seorang Muslim boleh memilih apakah ingin melakukannya berturut-turut atau terpisah.
Selain itu, jika seseorang berpuasa enam hari ini pada beberapa tahun dan meninggalkannya di tahun-tahun yang lain, juga tidak mengapa. Sebab, puasa ini adalah ibadah sunnah, bukan suatu kewajiban.
Jika dia melaksanakannya di beberapa tahun tetapi tidak di tahun lainnya, atau hanya berpuasa sebagian dari enam hari tersebut dan meninggalkan sebagian lainnya, maka hal itu juga tidak mengapa -walhamdulilah-.
https://binbaz.org.sa/fatwas/6320/%D8