Audio: Waktu-waktu Mustajab
Doa merupakan senjata bagi kaum mukminin.
Di dalam banyak kesempatan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan umatnya agar berdoa pada waktu-waktu mustajabah.
Waktu mustajab adalah suatu waktu atau kesempatan yang ketika seorang hamba berdoa kepada Allah Ta’ala pada waktu atau kesempatan tersebut, maka akan diijabahi (dikabulkan).
Di antara waktu tersebut adalah:
1. Di sepertiga malam terakhir¹,
2. Antara adzan dan Iqamah²,
3. Di waktu sujud³,
4. Penghujung setiap shalat⁴,
5. Ketika seorang berpuasa⁵,
6. Ketika imam naik mimbar⁶,
7. Selepas shalat ‘Ashar di hari Jum’at.
8. Berdoa ketika hujan turun⁷, ketika meminum air zam-zam, dan lainnya.
Seseorang dalam berdoa hendaknya memperhatikan keikhlasan, kesempurnaan dalam ketundukan, sepenuh hati dalam berdoa dan khusyu’, berupaya beradab dan juga menjalani sebab agar diterima doanya, seperti halnya memakan dari yang halal.
Begitu pula hendaknya berhusnuzhan kepada Allah pada setiap doa yang dipanjatkan.
Karena seorang muslim ketika berdoa dengan suatu doa, dan di dalam doanya tidak ada unsur dosa dan memutus tali silaturahim, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga hal ;
1. Adakalanya disegerakan pengabulan doanya,
2. Adakalanya disimpan untuknya di akhirat kelak,
3. Adakalanya dirinya dihindarkan dari keburukan.
Wallahul Muwaffiq
==========
Catatan :
¹ HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758
² HR. Abu Ya’la 3680 dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 3405
³ HR. Muslim no. 482
⁴ HR. At-Tirmidzi no 3499 dihasankan oleh asy-Syaikh al-Albani
⁵ HR. Ibnu Majah 1752 dan dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam shahih Ibnu Majah no. 1432
⁶ HR. Muslim no. 853
⁷ Rasulullah Shalallahu’Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya :
“Carilah doa yang mustajab ketika bertemunya dua pasukan, menjelang shalat dilaksanakan, dan saat hujan turun”.
HR. Syafi’i dalam al-Umm dihasankan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam ash-Shahihah no. 1469.