Raqaiq

Mewaspadai Dosa Besar yang Tersembunyi

 

Hidupnya hati/kalbu merupakan syarat mutlak untuk tumbuh kembangnya keimanan. Hidup dan matinya kalbu erat kaitannya dengan keta’atan dan kemaksiatan, kebaikan dan dosa.

Dengan keta’atan dan amal kebaikan, kalbu akan hidup, sebaliknya kalbu akan mati dengan kemaksiatan dan dosa.

Terkhusus dosa-dosa besar yang padanya terdapat ancaman neraka, laknat, murka, atau dikenai hukuman.

Sudahkah kita menyelamatkan diri kita dari berbagai dosa-dosa besar???

Butuh introspeksi, koreksi dan evaluasi diri !!!

Baik dosa besar yang tampak, maupun yang tersembunyi di dalam hati.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَذَرُوْا ظَاهِرَ الْاِثْمِ وَبَاطِنَهٗ

“Dan tinggalkanlah dosa yang terlihat ataupun yang tersembunyi.” (Qs. Al An’am : 120).

Para pembaca rahimakumullah..

In SyaaAllah Mayoritas kaum muslimin mengetahui terkait dengan dosa-dosa besar yang tampak, dan in SyaaAllah mereka juga berusaha untuk menjahuinya, diantaranya seperti mencuri, membunuh, berzina, berjudi, minum khamar, dan lain sebagainya.

Hal ini disebabkan; selain perbuatan itu merupakan dosa besar yang mengundang murka Allah, juga berkonsekuensi mendapatkan hukuman di dunia dari aparat penegak hukum, dan berkonsekuensi mendapatkan cela’an, hina’an serta di jauhi oleh manusia.

Namun masih begitu banyak dosa-dosa besar yang dilakukan tanpa disadari, yaitu dosa-dosa besar hati yang tersembunyi tidak tampak di hadapan manusia. Diantaranya adalah riya’, ujub, dengki, sombong, bertawakal kepada selain Allah, dan lain sebagainya.

Ketahuilah wahai para pembaca rahimakumullah, bahwa dosa-dosa besar hati itu lebih berbahaya dari pada dosa-dosa besar yang dilakukan anggota badan, dengan beberapa sebab sebagai berikut;

1) Merupakan sumber segala dosa.

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,
“Sumber semua kesalahan ada tiga (yaitu)…

Kesombongan.
Hal inilah yang menjadikan Iblis seperti itu.

Kerakusan (Ambisi).
Hal inilah yang menjadikan Nabi Adam dikeluarkan oleh Allah dari Jannah.

Sifat Iri dan dengki.
Inilah yang menyebabkan putra Adam (Qobil) berbuat zhalim terhadap saudaranya (yaitu membunuh Habil).

Maka barangsiapa dilindungi oleh Allah dari keburukan tiga kesalahan tersebut, maka sungguh ia telah dilindungi dari segala keburukan.

Yang demikian ini karena kekufuran itu terjadi disebabkan kesombongan, perbuatan maksiat disebabkan sifat rakus (ambisi terhadap dunia), dan perbuatan zhalim terjadi disebabkan sifat iri dan dengki.”
(Al-Fawaaid hal. 58).

2) Menjadi sebab tidak diterimanya sebuah amalan, bahkan menjadi sebab terhapusnya amalan-amalan shalih yang telah dilakukan.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi” (Qs. Az Zumar: 65).

إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

“Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk-bentuk (badan) dan harta kalian. Akan tetapi, Allah melihat ke dalam kalbu dan amalan kalian.” (HR. Muslim dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu)

3) Menjadi sebab rusaknya angota badan yang lainnya.

Dari An Nu’man bin Basyir Radhiyallahu ‘Anhuma, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah kalbu.” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

4) Tersembunyi, tidak terlihat, sehingga sulit bagi orang lain untuk memberikan nasehat dan mencegahnya, karena hanya Allah dan dirinya sendiri yang mengetahuinya.

يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّوْنَ وَمَا تُعْلِنُوْنَۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ

“Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu tampakkan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.” (Qs. At Taghabun : 4).

Semoga Allah memberikan kepada kita semua taufiqnya untuk bisa senantiasa mengoreksi, mengevaluasi dan mengintrospeksi diri, agar bisa terhindar dari dosa-dosa besar yang tampak maupun yang tersembunyi, Aamiin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca Juga
Close
Back to top button