Adab

Adab-adab Membaca Al Qur’an

Al-Qur’an adalah kalamullah (perkataan Allah Subhanahu wa Ta’ala), sebaik-baik perkataan, bukan perkataan makhluk. Oleh karena itu, membaca al-Qur’an tentu memiliki adab-adab. Maka sudah sepantasnya kita mengamalkan adab-adab tersebut, terlebih ketika memasuki bulan Ramadhan interaksi kita dengan al-Qur’an semakin intens.

Maka di antara adab ketika membaca al-Qur’an,

1. Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah Ta’ala.

Seorang yang hendak beribadah, maka seharusnya mengikhlaskan niat dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, karena ikhlas adalah syarat diterimanya sebuah amalan.

Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,

إِنَّمَا الأَعْمَالَ بِالنِّيَّاتِ

“Sesungguhnya amalan bergantung pada niatnya.” (Muttafaqun ‘Alaihi).

2. Bersuci

Di antara adab ketika membaca al-Qur’an adalah membacanya dalam keadaan suci. Karena Rasulullah senantiasa berdzikir dalam keadaan suci.

Sedangkan dzikir yang paling mulia dan utama adalah membaca al-Qur’an.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

أَنِّي كَرِهْتُ أَنْ أَذْكُرَ اللَّهَ إِلَّا عَلَى طَهَارَةٍ

“Saya tidak suka berdzikir kepada Allah selain dalam keadaan suci.” (HR. Abu Dawud. Dishahihkan oleh al-Albani).

3. Bersiwak

Disunnahkan bersiwak sebelum membaca al-Qur’an, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,

إن أفواهَكُم طُرقٌ للقرآنِ فطيِّبوها بالسِّواكِ

” Mulut kalian adalah jalan bagi al-Qur’an, maka bersihkanlah mulut kalian dengan siwak.” (HR. Ibnu Majah. Dishahihkan oleh al-Albani dalam shahih al-jami’).

4. Membaca Ta’awudz dan Basmalah

Jika hendak memulai membaca al-Qur’an maka dia memulai dengan ta’awudz (a’udzubillahi minasy syaithanir rajiim), kemudian setelah itu membaca basmalah (bismillahirrahmanirrahim), jika ia memulai bacaannya dari awal surat.

Namun apabila memulai dari pertengahan surat, tidak dari awal, maka tidak disunnahkan membaca basmalah, cukup dengan membaca ta’awudz.

5. Mentadabburi dan Menghayati bacaan al-Qur’an

Termasuk di antara adab ketika membaca al-Qur’an adalah menghayati ayat-ayat yang dibaca. Allah Ta’ala berfirman,

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (Q.S. Muhammad :24).

Al-Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat di atas, beliau mengatakan,

“Allah Ta’ala berfirman (pada ayat di atas) memerintahkan untuk mentadabburi dan memahami al-Qur’an, serta melarang berpaling darinya.”

Wallahul Muwaffiq.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca Juga
Close
Back to top button