Tauhid

Apa yang Seharusnya Kita Wasiatkan kepada Anak?

Pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah.

Salah satu pelajaran besar yang dapat kita ambil dari perjalanan hidup para nabi dan rasul adalah perhatian mereka yang sangat besar terhadap kelurusan akidah anak-anak dan keturunannya.

Para rasul tidak hanya mengajak umat kepada tauhid dan menjauhi syirik, tetapi juga menanamkan nilai tersebut kepada keluarga mereka terlebih dahulu.

Allah berfirman tentang Nabi Ibrahim dan Ya’qub ‘alaihimassalam :

{وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَٰهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَٰبَنِيَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ}

“Dan Ibrahim telah mewasiatkan agama ini kepada anak-anaknya, demikian juga Ya’qub (berwasiat): ‘Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untuk kalian, maka janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim.’”(QS. Al Baqarah : 132).

Asy Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Si’di mengatakan :

Kemudian Nabi Ibrahim mewariskan (agama tauhid) itu kepada anak keturunannya, dan ia pun mewasiatkan mereka dengannya.

Allah menjadikannya sebagai kalimat yang tetap dalam keturunannya. Kalimat itu terus diwariskan di antara mereka sampai sampai kepada Ya’qub, lalu beliau pun mewasiatkannya kepada anak-anaknya.

Maka kalian wahai anak-anak Ya’qub telah diwasiati secara khusus oleh ayah kalian. Maka wajib atas kalian untuk tunduk sepenuhnya dan mengikuti penutup para nabi.

Dia (Ya’qub) berkata:

﴿يَا بَنِيَّ إِنَّ اللهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ﴾

“Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilihkan agama ini untuk kalian.”

Maksudnya : Allah telah memilih dan menetapkannya bagi kalian sebagai bentuk rahmat dan kebaikan-Nya kepada kalian.

Maka tegakkanlah agama itu, berpeganglah dengan syariat-syariatnya, dan berhiaslah dengan akhlaknya, hingga kalian terus di atasnya, dan jangan sampai kalian mati kecuali dalam keadaan beragama Islam.

Karena siapa yang hidup di atas sesuatu, maka ia akan mati di atasnya. Dan siapa yang mati di atas sesuatu, maka ia akan dibangkitkan di atasnya.

Wallahul Muwaffiq. (UMTLN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Baca Juga
Close
Back to top button