Raqaiq

Kenapa Doaku Tidak Terkabul?

 

Ketika seorang muslim menengadahkan tangannya ke atas memohon kepada Rabbnya, tidak ada yang meragukan lagi bahwa Allah pasti melihat dan mengetahui perbuatan hamba-Nya tersebut.

Bahkan tidak sedikit yang merasa doanya tidak terkabul sementara dia telah berdoa sepanjang masa, sembari dia merenung dalam benaknya, “bukankah Allah telah berfirman :

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS. Al Baqarah : 186).

Kaum muslimin rahimakumullah, sebagai insan yang beriman kepada kebenaran kalam Ilahi tentunya kita mengatakan bahwa mustahil untuk diambil kesimpulan bahwa firman Allah itu salah, hanya saja terkadang seseorang tidak cermat dalam memahami ayat tersebut.

Berkata seorang pakar tafsir lmam As Sa’dy rahimahullah terkait ayat di atas :

“Barang siapa yang berdoa kepada Rabbnya dengan hati yang hadir dan doa yang disyariatkan, lalu tidak ada suatu perkara yang menghalanginya dari terkabulnya doa, seperti makanan haram dan sebagainya, maka sesungguhnya Allah telah menjanjikan baginya doa yang terkabul, terkhusus bila dia mengerjakan sebab-sebab terkabulnya doa, yaitu melaksanakan tuntunan Allah dengan ketaatan kepada segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, baik dalam perkataan maupun perbuatan serta beriman kepada-Nya yang membawa konsekuensi timbulnya penerimaan tersebut”

Dari pemaparan di atas kita bisa mengetahui pentingnya permasalahan taqwa kepada Allah.

PERKARA-PERKARA LAIN YANG MEMPENGARUHI TERKABULNYA DOA

1. Doa akan terkabul selama seorang hamba tidak terburu-buru dalam pengabulan doa dengan berucap “saya sudah berdoa tapi tidak dikabulkan” sebagaimana yang datang dalam shahih Bukhari dan shahih Muslim.

2. Tidak berdoa dalam perkara dosa dan memutus silaturahmi sebagaimana datang dalam hadits riwayat Ahmad dan yang selainnya.

Demikian beberapa hal terkait masalah terkabulnya doa

وآخر دعوانا أن الحمدلله رب العالمين

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca Juga
Close
Back to top button