Raqaiq

Kabar Gembira bagi Pelaku Maksiat

Seorang insan, salah satu sifat yang melekat padanya adalah jauh dari kesempurnaan. Selalu alpa dan seringnya terjatuh pada dosa adalah perkara yang mesti terjadi padanya.

Pembahasan kali ini menyampaikan penyegaran bagi siapapun yang terjatuh pada dosa atau merasa dirinya bergelimang dengan maksiat, bahwa Allah Ta’ala selalu membuka pintu taubat bagi mereka.

Hal ini agar mereka tidak mudah dipermainkan oleh setan dengan digambarkan secara berlebihan tentang kengerian maksiat, serta terjaga dari bisikan-bisikannya agar berputus-asa menjemput ampunan Allah.

Selama seorang hamba dekat dengan para ulama serta berkumpul dengan kawan yang shalih, niscaya akan terhindar dari jerat-jerat setan di atas.

Kaum yang beriman baik lelaki maupun wanita, yang masih dalam penjagaan Allah dari terjerumus pada kemaksiatan merasakan ketentraman dengan kabar gembira dari al-Quran maupun hadits yang berisi dorongan untuk bertaubat dari dosa.

Ayat dan hadits tersebut semakin menambah kekuatan, kekokohan, kegembiraan, serta harapan besar bagi kaum mukminin dan mukminat ketika terjatuh pada dosa. Akan semakin menguatkan keinginan untuk kembali kepada-Nya setelah terjatuh pada kemaksiatan.

Berikut ini kami sampaikan beberapa dalil dari berbagai gambaran ajakan untuk bertaubat :

1. Ajakan taubat agar menjadi hamba beruntung di dunia dan akhirat. Selamat dari yang dikhawatirkan dan meraih apa yang diinginkan. Allah Ta’ala berfirman :

{ وَتُوبُوۤا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِیعًا أَیُّهَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ }

“Dan bertaubatlah kamu  kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung”. (QS.  An-Nūr : 31).

2. Ajakan taubat agar dihapus kesalahannya, dimasukkan ke dalam surga bahkan digolongkan bersama golongan khususnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta mendapatkan anugerah cahaya keimanan kelak di hari Kiamat. Allah Ta’ala berfirman :

{ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوۤا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةࣰ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن یُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَیِّـَٔاتِكُمۡ وَیُدۡخِلَكُمۡ جَنَّـٰتࣲ تَجۡرِی مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ یَوۡمَ لَا یُخۡزِی ٱللَّهُ ٱلنَّبِیَّ وَٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥۖ نُورُهُمۡ یَسۡعَىٰ بَیۡنَ أَیۡدِیهِمۡ وَبِأَیۡمَـٰنِهِمۡ یَقُولُونَ رَبَّنَاۤ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا وَٱغۡفِرۡ لَنَاۤۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرࣱ }

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhanmu  menghapus kesalahamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya sedang  cahaya mereka memancar di depan dan di samping kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. At-Taḥrīm : 8).

3. Ajakan taubat yang dipuji pelakunya serta dikategorikan sebagai salah satu dari sifat orang yang bertakwa. Allah Ta’ala berfirman :

{ ۞ وَسَارِعُوۤا۟ إِلَىٰ مَغۡفِرَةࣲ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِینَ (133) ٱلَّذِینَ یُنفِقُونَ فِی ٱلسَّرَّاۤءِ وَٱلضَّرَّاۤءِ وَٱلۡكَـٰظِمِینَ ٱلۡغَیۡظَ وَٱلۡعَافِینَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ یُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِینَ (134) وَٱلَّذِینَ إِذَا فَعَلُوا۟ فَـٰحِشَةً أَوۡ ظَلَمُوۤا۟ أَنفُسَهُمۡ ذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ فَٱسۡتَغۡفَرُوا۟ لِذُنُوبِهِمۡ وَمَن یَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمۡ یُصِرُّوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلُوا۟ وَهُمۡ یَعۡلَمُونَ (135) أُو۟لَـٰۤىِٕكَ جَزَاۤؤُهُم مَّغۡفِرَةࣱ مِّن رَّبِّهِمۡ وَجَنَّـٰتࣱ تَجۡرِی مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِینَ فِیهَاۚ وَنِعۡمَ أَجۡرُ ٱلۡعَـٰمِلِینَ (136) }

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (Yaitu) orang yang menginfakkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pahala bagi orang yang beramal. (QS. Āli-ʿImrān : 133-136).

Semoga sedikit penjelasan di atas menggugah diri-diri kita untuk senantiasa bertaubat, agar Allah menjadikan kita sebagai orang yang mudah bertaubat ketika terjerumus dalam dosa dan kemaksiatan. Supaya kita dimasukkan juga sebagai orang yang mendapatkan beberapa keutamaan di atas. Amiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Baca Juga
Close
Back to top button