Doa

Anda Harus Tahu : Doa Agar Hujan Tidak Berpetaka

 
Hujan merupakan salah satu rahmat dari sekian banyak rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hujan turun membawa berkah bagi manusia.

Hal ini sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan dalam al-Qur’an,

 { فَانْظُرْ إِلَى آثَارِ رَحْمَتِ اللَّهِ كَيْفَ يُحْيِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا }
 

“Maka perhatikanlah pada bekas-bekas rahmat Allah (hujan), bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati.” (QS. ar-Rumm: 50).

{ وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكًا }

“Dan dari langit Kami turunkan air yang diberkahi.” (QS. Qaff : 9).

Oleh karena itu, melalui lisan Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, kita mengetahui bimbingan Rasululah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk berdoa ketika turun hujan agar berkah pada hujan tersebut benar-benar bisa kita manfaatkan dengan baik.

Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau berdoa:

[ اَللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا ]

Allahumma shoyyiban naafi’an

“Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.” (HR. al-Bukhari).

Hanya saja, kita tidak bisa menutup mata, bahwa terkadang hujan juga mendatangkan malapetaka. Yaitu hujan yang terlalu deras sehingga bisa mengakibatkan banjir, tanah longsor dan lain sebagainya.

Untuk menghindari hal ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajari kita sebuah doa,

[ اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ ]

Allahumma hawaalaina wala ‘alaina, Allahumma ‘alal aakaami wal jibaali wazh zhiroobi wal buthuunil awdiyati wa manaabitisy syajari

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan yang membahayakan kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. al Bukhari).

Terlepas dari adanya potensi bahaya pada salah satu jenis hujan, sebagai seorang muslim kita wajib mengimani  bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala–lah yang menurunkan hujan-hujan tersebut dengan penuh rahmat dan keutamaan-Nya.

Jangan meyakini kepercayaan masyarakat jahiliyah dahulu, yang menganggap bahwa bintang tertentu merupakan sebab turunnya hujan.

Oleh karena itu, setelah turun hujan ucapkanlah kalimat yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berikut,

[ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ ]

Muthirna bifadhlillaahi wa rohmatihi

“Kami diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.” (Muttafaqun ‘Alaihi).

Sebagai penutup, marilah kita terus memperbanyak doa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika turun hujan, karena turunnya hujan merupakan salah satu waktu mustajabah (terkabulnya doa).

Al-Imam asy-Syafi’i mengatakan, “Aku telah menghafal (hadits Nabi) yang diriwayatkan oleh lebih dari satu orang, bahwa termasuk waktu mustajabah adalah ketika hujan turun  dan ketika dikumandangkannya adzan.” (al-Umm: 1/289).

Wallahul muwaffiq …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca Juga
Close
Back to top button