Adab

Adab Mengiringi Jenazah

Mengiringi jenazah menuju pekuburan bukan sekadar tradisi, tetapi bagian dari sunnah yang mulia. Islam menjanjikan ganjaran besar bagi siapa pun yang ikut serta dalam prosesi ini. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«مَنْ شَهِدَ الجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّيَ، فَلَهُ قِيرَاطٌ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ»، قِيلَ: وَمَا القِيرَاطَانِ؟ قَالَ: «مِثْلُ الجَبَلَيْنِ العَظِيمَيْنِ»

“Barang siapa menghadiri jenazah hingga dishalatkan, maka baginya pahala satu qirath. Dan barang siapa menghadiri hingga jenazah itu dikuburkan, maka baginya dua qirath.” Para sahabat bertanya: “Apa itu dua qirath?” Beliau : “Seperti dua gunung besar.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Pemakaman adalah momen hening, sarat makna, dan penuh pengingat. Di sana, kita tidak hanya melepas kepergian seseorang yang kita kenal, namun juga dihadapkan pada kenyataan bahwa suatu saat, kita pun akan berada di tempat yang sama.

Sayangnya, dalam prosesi yang sakral ini, terkadang masih kita jumpai pemandangan yang kurang selaras. Ada yang bercanda, sebagian tertawa lepas, atau yang lain sibuk dengan ponsel mereka seolah sedang berada di tempat hiburan. Padahal, setiap langkah di pemakaman semestinya menjadi ruang perenungan dan penghormatan.

Islam telah mengajarkan adab dan etika yang luhur dalam setiap lini kehidupan. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah pernah ditanya tentang orang-orang yang membicarakan urusan dunia saat mengiringi jenazah. Beliau menjawab:

“Bagi yang mengiringi jenazah disunnahkan untuk merenungkan tempat kembalinya dan tempat kembali si jenazah, memikirkan apa yang sebentar lagi akan ditanyakan kepada jenazah tersebut. Dia menyadari bahwa dirinya pasti akan mengalami hal serupa. Alih-alih sibuk mengobrol tentang dunia, seharusnya ia justru memikirkan tempat kembalinya serta berjuang mengasumsikan dirinya seolah sedang di posisi si mayit.”

Intinya, menghadiri pemakaman bukan hanya soal kehadiran fisik, tapi juga tentang empati, penghormatan, dan perenungan akan akhir kehidupan. (UMTL).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Baca Juga
Close
Back to top button