Ritual Memanggil Arwah
Sebuah pertanyaan di ajukan kepada al-Lajnah ad-Daimah (Lembaga Fatwa dan Riset Ilmiyah Kerajaan Arab Saudi) dengan pertanyaan sebagai berikut,
“Kami mengamati tersebarnya praktek memanggil arwah, terkhusus di beberapa kompleks perguruan tinggi serta di sebagian tepi pantai di saat musim panas.
Maka pada suatu saat, saya masuk menemui sebagian teman-teman pada sebuah kemah di tepi pantai, maka saya menertawakan praktek tersebut, namun gelas yang ada tiba-tiba bergerak dan menyebut namaku serta nama panggilanku… dst, maka saya pun mempercayainya selama beberapa waktu.
Bagaimana penjelasan ilmiyah atas kejadian seperti ini? Dan bagaimana penjelasan agama tentangnya? Serta bagaimana pandangan hukum syariat dan orang-orang yang menyelenggarakannya?
Jawaban ;
“Memanggil arwah adalah perbuatan ala setan dan praktek menggunakan jin yang mana hal tersebut merupakan perkara yang bertentangan dengan akidah tauhid, karena perbuatan tersebut tidak akan terlaksana kecuali dengan melakukan praktek-praktek kesyirikan.
Adapun yang berbicara serta memberi informasi sebagaimana yang disebutkan pada pertanyaan bukanlah para arwah, yang demikian tidak lain hanyalah setan-setan yang berbicara dengan menyebutkan hal-hal tersebut dalam rangka menyesatkan Bani Adam.
Adapun arwah-arwah, maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk memanggilnya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka wajib untuk meyakini batilnya perbuatan tersebut, mengingkarinya dan tidak menghadiri acaranya serta tidak membenarkannya.
Wa billahit taufiq wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa aalihi wa shahbihi wa sallam.”
Al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-Ilmiyyah wal Ifta (1/257) Majmu’ah kedua.
- Bakr Abu Zaid (Anggota).
- Abdul Aziz Alus Syaikh (Anggota).
- Shalih al-Fauzan (Anggota).
- Abdullah bin Ghudayyan (Anggota).
- Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz (Ketua)