Bagaimana Seharusnya Kita Menyambut Bulan Ramadhan

Kondisi para salaf (para shahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in), seperti yang disebutkan dalam sanad yang terpercaya, bahwa mereka sering berdoa kepada Allah Azza wa jalla agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan sebelum bulan tersebut tiba.
Mereka memohon kepada Allah agar mereka bisa sampai kepada bulan Ramadhan karena mereka tahu betapa besar kebaikan dan manfaat yang ada pada bulan tersebut.
Setelah Ramadhan tiba, mereka berdoa agar Allah menolong mereka dalam melakukan amal shalih selama di bulan tersebut.
Ketika Ramadhan berakhir, mereka berdoa agar Allah menerima amal ibadah mereka, seperti yang Allah firmankan :
وَٱلَّذِینَ یُؤۡتُونَ مَاۤ ءَاتَوا۟ وَّقُلُوبُهُمۡ وَجِلَةٌ أَنَّهُمۡ إِلَىٰ رَبِّهِمۡ رَ ٰجِعُونَ (60) أُو۟لَـٰۤىِٕكَ یُسَـٰرِعُونَ فِی ٱلۡخَیۡرَ ٰتِ وَهُمۡ لَهَا سَـٰبِقُونَ (61)
“Dan mereka yang menyedekahkan harta yang mereka berikan, sementara hati mereka takut bahwa mereka akan kembali kepada Rabb mereka. Mereka adalah orang-orang yang selalu bergegas dalam kebaikan dan selalu berlomba-lomba untuk meraihnya.” (QS. Al-Mukminun : 60-61).
Para salaf berusaha keras dalam mengerjakan amal shalih, tetapi kemudian merasa cemas setelah mengerjakannya, apakah amal mereka diterima atau tidak. Karena mereka tahu akan kebesaran Allah, dan bahwa Allah hanya menerima amal yang dilandasi keikhlasan nan tulus serta mengikuti ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Mereka tidaklah membanggakan diri, bahkan takut amal mereka gugur sia-sia, karena Allah Azza wa jalla berfirman :
إِنَّمَا یَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِینَ
“Allah hanya menerima amalan orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Ma’idah : 27).
Di bulan Ramadhan, para salaf fokus untuk beribadah dan mengurangi aktivitas urusan duniawi. Mereka menyisihkan waktu untuk duduk di rumah Allah (masjid) dan mempelajari Al-Qur’an.
Mereka menjaga waktu agar tidak terbuang percuma, tidak seperti kebanyakan orang di masa ini. Mereka menjaga waktu-waktunya; malam hari bangun untuk beribadah, dan siang harinya berpuasa, serta banyak melakukan amal kebaikan.
Dinukil dari transkrip dan wejangan berjudul:
Bagaimana Seharusnya Kita Menyambut Bulan Ramadhan Sebagaimana Sambutan Para Shahabat
Oleh: Al-‘Allamah Asy-Syaikh DR. Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.
https://shorturl.at/Q6WjJ