Fiqih

Sikap Hidup Qona’ah

Sepantasnya bagi seorang mukmin untuk merasa qona’ah, tidak serakah, tidak meminta-minta serta ridha terhadap rezeki yang telah ditentukan oleh Allah kepadanya.

Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا

Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya.
(QS. Huud : 6).

Allah Ta’ala juga berfirman,

فَٱبْتَغُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزْقَ وَٱعْبُدُوهُ وَٱشْكُرُوا۟ لَهُۥٓ

Maka mintalah rezeki dari Allah, sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. (QS. Al Ankabut : 17).

Maka sudah sepantasnya bagi seorang mukmin untuk berharap rezeki apa yang ada di sisi Allah Ta’ala serta menempuh sebab agar mendapatkan rezeki tersebut seperti menjadi tukang kayu, tukang besi, tukang jahit, berdagang dan lain-lain.

Maka hendaknya dia mencari rezeki dengan cara yang halal sehingga dia tidak berharap apa yang ada di sisi manusia.

Sepantasnya bagi seseorang untuk berusaha merasa cukup dengan apa yang ada pada dirinya, tidak memelas kepada manusia, tidak membuang hartanya dalam hal yang tidak bermanfaat sehingga dia merasa cukup dari hartanya walaupun sedikit.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

“Kekayaan itu hakekatnya bukanlah banyaknya harta. Namun kaya yang sebenarnya adalah kaya hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ

“Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rezeki yang secukupnya dan Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezeki yang Allah berikan kepadanya.

Wallahu A’lam bish Shawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca Juga
Close
Back to top button