Adab Sendawa, Menguap, dan Buang Angin dalam Islam
Agama Islam agama yang sempurna, segala perkara telah ada tuntunanya, membimbing manusia dalam segala perkara, termasuk dalam masalah adab sehari-hari mereka, agar menjadi manusia mulia.
Diantaranya berkaitan dengan adab sendawa, menguap, dan buang angin.
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa ada seseorang bersendawa di hadapan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka beliau bersabda :
كُفَّ عَنَّا جُشَاءَكَ فَإِنَّ أَكْثَرَهُمْ شِبَعًا فِى الدُّنْيَا أَطْوَلُهُمْ جُوعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Tahan sendawamu di hadapan kami. Karena orang yang paling sering kenyang di dunia adalah yang paling lama laparnya pada Hari Kiamat nanti.”
[HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani Shahih at-Targhib 2137].
Demikian pula terdapat hadits berkaitan dengan bimbingan adab menguap.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ.
“Menguap itu datangnya dari Setan. Jika salah seorang di antara kalian ada yang menguap, maka hendaklah ia menahan semampunya.” [HR. Al-Bukhari no. 6226 dan Muslim no. 2944. Lafazh ini berdasarkan riwayat al-Bukhari].
Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda :
إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيْهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
“Apabila salah seorang di antara kalian menguap maka hendaklah menutup mulut dengan tangannya karena Setan akan masuk (ke dalam mulut yang terbuka).” [HR. Muslim no. 2995].
Adapun terkait penjelasan adab buang angin terdapat fatwa dari
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, beliau berkata;
“Barangsiapa buang angin (kentut) bertujuan agar manusia tertawa, maka dia dihukum dengan hukuman takzir (hukuman yang menjerakan) dan persaksiannya ditolak.
Para Ulama menyebutkan bahwa hal itu merupakan perbuatan kaum Luth. Barangsiapa tidak punya rasa malu kepada manusia, niscaya dia tidak punya rasa malu kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Sebagian Ulama mengatakan terkait ayat;
ﻭﺗﺄﺗﻮﻥ ﻓﻲ ﻧﺎﺩﻳﻜﻢ اﻟﻤﻨﻜﺮ
“dan kalian mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat perkumpulan kalian.”
Bahwa mereka dahulu saling kentut pada perkumpulan mereka dan mengoleskan minyak di jalan agar orang yang lewat tergelincir, dan perbuatan yang selainnya. Wallahua’lam.
(Mukhtasarul Fatawa hlm. 605).
Asy-Syaikh Al-‘Utsaimin Rahimahullah berkata, “Termasuk adab jelek ialah seorang sengaja menampakkan suara kentutnya di kerumunan manusia.”
(Asy-Syarhul Mumti’, jilid 12/hlm. 144).
Wallahu a’lam.